Status Lingkungan Masih Buruk Tapi tidak Memburuk
Hal ini dikatakan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, dalam sebuah jumpa pers menyambut Hari Lingkungan Hidup 2008, di Jakarta, hari Jumat kemarin.Di atakan bahwa status lingkungan hidup Indonesia saat ini memang masih buruk tapi tidak jauh memburuk dibandingkan sebelumnya."Status lingkungan hidup kita memang masih buruk, tapi saya bisa katakan kondisinya tidak memburuk lagi sekarang. 'Pembusukan' yang terjadi selama ini sudah mulai dipahami dan disikapi secara positif," kata Rachmat Witoelar.Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat kesadaran publik terhadap isu lingkungan hidup sudah membaik. "Orang yang sadar lingkungan semakin banyak, para pelaku pembalakan hutan mulai dimusuhi, dan daur ulang mulai banyak dipraktikkan di banyak tempat," katanya.Menurut Rachmat, saat ini masih sangat banyak perilaku manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan dan hal tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar berupa bencana alam dan kerusakan ekologi."Itu sebabnya mengapa tahun ini peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia mengambil tema nasional 'Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran'," ujar Rachmat.Tema itu, lanjutnya, merupakan pengakuan tidak langsung bahwa selama ini banyak perilaku masyarakat Indonesia yang buruk seperti membuang sampah sembarangan dan tidak hemat energi."Semua perilaku buruk itu harus diubah, walaupun hanya merupakan perubahan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya," kata dia.Ketika ditanya tentang kondisi kerusakan hutan di Indonesia, Rachmat menjelaskan, secara hitung-hitungan bersih Indonesia masih lebih banyak menanam pohon ketimbang menebang pohon."Rasio pohon kita masih surplus. Jumlah pohon yang ditanam masih lebih banyak daripada jumlah pohon yang ditebang," katanya.Rachmat mengatakan, pemerintah Indonesia menargetkan penanaman pohon dalam setahunnya mencapai 400 juta batang, dan sejauh ini sudah tercapai 100 juta pohon yang ditanam."Saya sangat senang dengan pencapaian ini, saya juga sangat senang karena LSM kita sangat kuat mengadvokasi hal ini sehingga jumlah pohon yang ditanam di Indonesia melebihi jumlah pohon yang ditebang," katanya.
(sumber : dimuat di harian Republika, Jumat, 30 Mei 2008)