10 May, 2009

Oleh-Oleh 2

Teman-teman berikut ini saya bagikan sesutu yang semoga bermanfaat. Ini merupakan hasil kiriman dari bruderPU saya yang sengaja saya copy untuk dibagikan.

Meditasi

Kata “meditasi” berasal dari kata bahasa Latin “meditare”,

yang dapat diurai lagi menjadi “stare in medio” yang artinya:

- tetap tinggal di pusat

“Kontemplasi” berarti “berada dalam bait Allah” bersama Allah..

Bait Allah adalah hati kita, dimana Roh Allah berada.

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan

bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor 3:16)

“Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk 17: 21)

Metode meditasi ada di berbagai agama dan kepercayaan, tetapi yang menjadikan kekhasan bahwa meditasi itu adalah Kristiani, karena berpusat pada Yesus Kristus.

Oleh karena itu, tidak bisa dipakai sembarang meditasi, karena ada yang tidak berpusat pada Yesus Kristus.

Doa, berarti mengarahkan hati dan pikiran kepada Allah.

Pikiran adalah organ pengetahuan, hati adalah organ cintakasih. Pada akhirnya pikiran harus memberi jalan dan membuka diri bagi hati. Cintakasih adalah pengetahuan sempurna.

Doa pikiran, dengan rentetan kalimat, disebut juga dengan doa mental. Ini juga sebagian dari misteri doa. Ada juga doa hati, di mana kita tidak berpikir tentang Allah atau berbicara kepadaNya. Doa hati, berarti kita hanya berada bersama Allah yang hadir di dalam hati kita, di dalam Roh Kudus yang telah diberikan Yesus kepada kita. Roh Kudus adalah cintakasih, hubungan cintakasih yang terjalin antara Bapa dan Putera. Meditasi adalah doa hati yang menyatukan kita dengan Yesus dalam Roh. Baca Roma 8: 26.

Kita perlu beralih dari doa mental ke doa hati.

Doa kontemplatif atau doa hati adalah perlu bagi siapapun dan apapun panggilan hidupnya. Doa kontemplatif adalah bentuk doa yang oleh St. Thomas Aquino disebut MENGENYAM KEBENARAN. Meditasi setiap hari membimbing kita ke arah itu.

Kita belajar berdoa hati, bukan dengan berusaha berdoa mental, melainkan dengan melepaskan segala upaya kita untuk berdoa dan belajar HADIR di hadapan Allah.

Pertanyaan yang penting, bagaimana kita bisa membuka diri pada pengalaman kasih di dalam hati kita?

Ada 3 unsur pokok kontemplasi:

  1. Hening,
  2. diam,
  3. sederhana.

Untuk memahami meditasi Kristiani, kita tidak perlu ingin tahu segalanya, seperti ilmuwan yang harus tahu segala seluk-beluk hal yang dipelajarinya, tetapi yang penting adalah langsung mengalaminya. Seperti orang yang mau mengerti apa itu berenang, ia harus nyemplung masuk kolam dan mulailah ia mengalami apa itu berenang. Memang awalnya, glagepan, tapi lama-kelamaan bisa bereneng.

Di bawah ini cara Meditasi Kristiani :

Pastor John Main mengajarkan cara bermeditasi sebagai berikut:

  1. Pilih suatu tempat yang tenang.
  2. Duduk tenang dan senyaman mungkin dengan punggung tegak
  3. Tutup mata dengan lembut.
  4. Napas dalam.
  5. Rileks tetapi tetap sadar.
  6. Ucapkan kata-doa perlahan-lahan di dalam hati.
  7. Kata doa yang dianjurkan: Ma-ra-na-tha
  8. Tekun untuk terus mengucapkan kata doa yang dianjurkanselama bermeditasi.
  9. Bila anda sadar berhenti mengucapkan kata doa yang dianjurkan, kembalilah ucapkan lagi.
  10. Tetap menggunakan kata-doa yang sama selama bermeditasi
  11. Bermeditasilah selama 20-30 menit dua kali sehari, setiap pagi dan petang

Meditasi Kristiani akan membuahkan hasil BUAH-BUAH ROH, yaitu: kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5: 22).

Meditasi Kristiani adalah sarana agar kita mencapai tujuan hidup rohani yang subur dan menghasilkan buah-buah Roh dari waktu ke waktu sepanjang hidup kita. Meditasi Kristiani menjadikan kita semakin serupa Kristus. Meditasi Kristiani merubahkan hidup semakin rohani dan terjadi perubahan batin.

Kita biasa merasa berubah kalau kita berkembang dalam pengetahuan dan berpikir, sementara dalam meditasi Kristiani kita tidak merasa seperti itu, tetapi terbuka agar Tuhan Yesus dalam Roh KudusNya mengubah hidup kita sampai subur menghasilkan buah-buah Roh.

Disarikan dari buku: Laurence Freeman, OSB, Latihan Harian MEDITASI KRISTIANI, Obor-Jakarta, 2008.