24 May, 2011
PROSES BELAJAR SINGLE LOOP
Gambar 1. Skema proses belajar bagi pelaku organisasi
(Sumber : http://www.infed.org/thinkers/argyris.htm.)
Proses belajar dalam organisasi secara double loop sudah diterima secara luas sebagai sebuah metode yang lebih baik dalam kemajuan sebuah organisasi.
KOMUNITAS RUTENG
Berita Komunitas Ruteng
Retret tahunan bruder kaul kekal
Mari membangun hidup komunitas religius di tengah dunia yang sekular! Demikian ajakan Pater Domi, SVD pada awal retret bagi 13 bruder plus 1 suster di Susteran PRR, Kuwu pada tanggal 8 – 15 April 2011 yang lalu. Retret bersama ini memang dikhususkan bagi semua bruder kaul kekal yang berkarya di Flores plus Kupang. Ada 13 bruder yaitu Br. Vinsensius, Br. Gregorius, Br. Kosmas, Br. Lauren, Br. Ansel, Br. Dion, Br. Herman, Br. Agus, Br. Matheus, Br. Giovani, Br. Neri, Br. Albert, dan Br. Suryadi serta Sr. Theresita SND. Sebagai informasi juga bahwa ikut sertanya Sr. Theresita ini berkaitan dengan retret khusus merayakan 25 th hidup membiara dalam kongregasi SND). Tema tentang sekulerisasi sengaja dipilih dalam kerangka menyikapi isu santer tentang pengaruh sekulerisasi dalam perkembangan kehidupan religius dewasa ini. Kita sebagai bruder mau apa? demikian pertanyaan reflektif yang diberikan oleh pendamping retret. Bagaimana sekarang kita harus bersikap, kembali pada discerment masing-masing religius, dan keputusan bersama dalam komunitas serta evaluasinya! Realita yang terjadi saat ini, dapat dibahasakan sebagai berikut :
- Melaksanakan karya perutusan nampak sekali lebih penting dibandingkan dengan melaksanakan hidup rohani. Doa pribadi, doa bersama seringkali dikalahkan demi kata “mulia” sibuk dengan karya.
- Kegiatan hidup rohani untuk mengolah batin cenderung menurun
- Kesibukan duniawi mengaburkan segalanya, yaitu mengesampingkan dan menomorduakan hidup doa, serta mengalahkan hidup batin
Pada sessi konferensi P. Domi, SVD seringkali menegaskan dengan ungkapan lucu : Kita ini kan bukan kaum buruh..... tapi kaum religius! Eh...bodo seluruh badan. Diharapkan, bahwa dengan penyegaran rohani ini, semangat baru untuk membangun hidup rohani semakin bertumbuh dalam komunitas kita.
Waktu retret pun dipilih yakni menjelang pekan suci 2011, sedangkan tempat, dipakai karena menjadi pilihan terakhir setelah semua rumah retret yang dituju penuh, pada saat itu.
Seputar Paskah 2011
Tindakan kongkrit atau bentuk aksi puasa pembangunan dilakukan komunitas Ruteng tahun ini adalah melaksanakan kerja bakti pada proyek pembangunan gereja paroki Santo Mickael Kumba, dimana komunitas berada. Sebagai informasi saat ini paroki sedang membangun gedung gereja yang baru, pembangunan melibatkan umat untuk ambil bagian dalam pengerjaan, seperti dengan kerja bakti bersama. Pada masa prapaskah ini, komunitas menyediakan waktu khusus, terlibat dalam kerja bakti tersebut dan tentu saja melibatkan peserta Puslat. Diharapkan dengan tindakan ini peran serta atau rasa handerbeni terhadap parokinya tumbuh. Ikut memilki berarti ikut merawat dan memelihara. Sedangkan khusus para bruder komunitas, selama pekan suci para bruder bergilir mendapat tugas membagi komuni pada setiap kali misa, tentu saja tugas dengan terekat lain.
Hal yang menarik di Keuskupan Ruteng pada pekan suci tahun ini adalah membangun tradisi bahwa pada hari Jumat Agung, menjadi hari berkabung seluruh umat keuskupan Ruteng. Pada hari itu semua umat menghentikan semua aktivitas pekerjaan mulai dari pekerjaan di kebun, di toko, di bengkel di jalan. Sehingga pada hari itu semua lingkup rumah dan jalan, serta pertokoan lengang, sepi. Selama sehari penuh hampir tidak ada suara kendaraan bermotor. Dan yang utama adalah menjadi hari puasa mutlak mulai jam 06.00 sampai dengan jam 18.00. Dan semua umat khusus untuk kota Ruteng diharuskan melaksanakan jalan salib serentak berpusat di satu lapangan yakni Motang Rua. Menyikapi hal ini komunitas melaksanakan sesuai apa yang dianjurkan oleh Bapak Uskup. Komunitas menjadikan hari Jumat Agung sebagai hari berhenti dari aktifitas rutin, berhenti dari kesibukan di unit-unit, disamping itu juga semua bruder ikut serta melaksanakan jalan salib hidup yang berawal dari Lapangan Motang Rua, menyusuri jalan-jalan di wilayah paroki Kumba. Bengkel kayu Puslat PSE menyediakan salib kayu untuk prosesi kegiatan ini.
Ruteng, Mei 2011