18 October, 2009

BAGI RASA

Imbas Sistem Informasi Teknologi dalam hidup berkaul
(Suryadi, CSA)
Der, sudah buka pesan di facebook ? kata salah satu teman dalam suatu kesempatan?. Kemudian spontan saya menjawab : Aduh maaf banget ada pesan to, belum itu !” Dalam kesempatan berikutnya kemudian saya mencoba berdiskusi dengan teman tadi, baik tentang fungsi, kegunaan dan kesempatan saya menggunakan alat komunikasi tersebut. Yang jelas sisi postif ada namun demikian sisi negatif juga tidak sedikit. Antara lain dapat tukar pikiran, diskusi namun juga berdampak pada terbuangnya waktu, karena harus duduk beberapa waktu.

Berbicara masalah IT yang pertama muncul dalam pemikiran saya adalah Internet dan Hand phone, mungkin masuk juga dalam pemikiran media cetak seperti Koran, Televisi, radio namun setelah 2 yang diatas. Koran. TV serta Radio dengan ke modernitasnya kiranya kita pun mendapat informasi yang begitu komplit, cepat, dan up to date dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dibelahan bumi bahkan yang terbaru sekalipun. Internet dan HP saya rasakan yang paling menggema karena sangar sering sekali menjadi sorotan tidak hanya dalam kehidupan membiara namun menjadi isu santer dalam dunia pendidikan. Ada ungkapan menggelitik yang mungkin menjadi sindiran bagi sebagian orang yakni : Hari gini tidak punya email ? Kemudian dilanjutkan Ah Gaptek ! (bc : gagap teknologi). Lebih santer lagi sindiran-sindiran didunia kampus : Gimana sudah ngeblogger apa belum? Lagi ber FB ya ? (bc: face book). Kemudian bagi yang sudah masuk dalam dunia maya seperti itu akan berkembang diskusi mengenai Frendster, Flixster, Bloger meski eranya lebih dulu dari pada komunikasi via Facebook.
Mungkin ada benarnya jika dikatakan bahwa perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan pola pikir manusia menjadi semakin praktis dan efisien dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Saat ini, model penyampaian pengetahuan mulai memanfaatkan pembelajaran elektronik (e-learning). Siap atau tidak, pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) telah dimulai. Refleksi kita bersama siapkah kita….?
Zaman ini adalah zaman globalisasi, saat dunia dirasakan lebih kecil dari sebelumnya, ibarat pelosok dunia dapat dijelajah dalam waktu cepat. Informasi terkini dari manapun dapat segera diketahui. Semua berkat Teknologi Informasi. Dengan kemajuan teknologi yang canggih, seperti handphone, internet, televisi dan lain-lain, dunia juga terasa semakin sempit, karena berbagai informasi dapat diketahui orang di seluruh dunia secara tepat, dan juga seluruh kebutuhan manusia dari yang primer sampai yang sekunder tercukupi. Tetapi, di balik ini ada satu hal yang perlu diperhatikan, orang hanya ingin enaknya saja atau dengan kata lain muncul istilah budaya instant. Semua serba cepat, mulailah orang meninggalkan suatu proses. Celakanya lagi sikap seperti ini tidak dialami kaum awam saja. Tapi oleh kaum religius biarawan dan biarawati.
Berbagai persoalan tiga kaul yang diucapkan kaum biarawan dan biarawati yang meliputi kaul keperawanan, kemiskinan dan ketaatan. Ketiga kaul ini kadang memberikan problem dalam bentuk berbagai godaan, sehingga ada dari kaum religius, biarawan dan biarawati yang tidak setia dalam mengabdi kepada Tuhan dan akhirnya keluar dari keanggotaan. Kaul keperawanan, merupakan salah satu kaul kekal yang diucapkan oleh kaum biarawan-biarawati. Dalam kaul ini perlu disadari, hidup tidak menikah adalah anugerah yang Tuhan berikan secara pribadi. Mereka bersyukur atas kaul keperawanan ini. Namun sering kita juga sulit merasa bersyukur, karena semangat hidup selibat tidak kuat, mengalami hambatan besar dalam hidup, mereka tidak peduli dengan penghayatan kaul keperawanan.
Dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya penghayatan kaul kemurnian dalam bentuk kebersamaan sebagai salah satu saudara yang dipanggil. Jika tidak dihayati secara sungguh-sungguh, akan berakibat buruk. Kita juga dituntut untuk menghadapi godaan yang begitu pelan dan lembut, maka kita harus berani dengan tegas menolak. Kita bisa merenungkan kata-kata Rasul Paulus, yaitu roh itu penurut, tetapi daging itu lemah.
Kaul kemiskinan, hendaknya membawa kepada suatu kebahagiaan, karena kita dapat menghayati secara sungguh-sungguh dalam kehidupan membiara. Namun, beberapa orang merasa bahwa kaul kemiskinan dirasakan mengikat dan menekan. Karenanya kita mesti berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan, serta menemukan arti tujuan hidup yang sebenarnya. Kadangkala muncul pikiran dalam diri kita, bolehkah kita memiliki fasilitas yang lengkap? Dalam hal ini, kita harus memiliki sikap dan patokan sebagai pegangan. Kita mesti merefleksikan bentuk kemiskinan yang akan menimbulkan bentrokan dalam diri. Di sisi lain, kaul kemiskinan ini juga dapat menumbuhkan semangat murah hati. Kita diajak untuk hidup jujur dan menjadi pejuang keadilan bagi kaum kecil.

Dampak IT
Kemajuan Teknologi Informasi dapat berdampak bagi individu, lembaga maupun masyarakat. Dampak ini tidak dirasakan sebagai suatu yang baru, karena sejak tahun 1980 para ahli Intelektual dari Inggris menunjukkan argumentasi secara filosofis mengenai dampak revolusi industry bagi masyarakat yang sudah diawali sejak tahun 1960-1970 (bukunya Samuel Butler, dalam materi sistem informasi ,Deasy Christiana) dikatakan bahwa terdapat kecenderungan dari masyarakat yang tetap bertahan yang dikenal dengan masyarakat yang menolak adanya system mekanik (system dengan mesin) yang mengarah pada penolakan terhadap teknologi baru termasuk IT., meski demikian ada pula sebagian masyarakat yang percaya bahwa individu / person diancam dengan adanya evolusi teknologi. Masyarakat dewasa ini tidak menolak teknologi, bahkan sudah menerapkan dan menggunakan teknlogi tersebut. Banyak yang menyadari bahwa komputer, mesin-mesin komunikasi adalah teknologi dasar atau esensi untuk mempertahankan dan mendukung bebarapa aspek dari suatu budaya, disinilah peran individu sangat penting dalam mengambil keputusan apakah akan menerima atau menolak budaya dari evolusi tesebut. Perlu dicatat bahwa system informasi akan dibangun, digunakan, dan dipelihara dan akan terus berkembang.
Teknologi informasi telah mengubah paradigma lama dimana hidup apa adanya, menggunakan sarana seadanya, namun setiap hari disuguhi aneka kemajuan bahkan tak terbatas, Akan diamkah kita sebagai kaum biarawan melihat dunia semakin cepat melangkah bahkan berlari cepat, ataukah kita cukup mengatakan saya sampai disini saja ? Profesionalitas membutuhkan perubahan dan perubahan ada pada kemajuan teknologi, maka tidak perlu menutup mata betapa pentingnya menguasai teknologi informasi demi meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan tentu saja output atau hasil dikemudian hari.


(Pustaka : dari berbagai sumber)

20 May, 2009

SELAMAT HARI RAYA KENAIKAN TUHAN

Bacaan:
Kis.1:1-11; Mzm.47:2-3.6-7.8-9Mat.28:16-20
Sesudah bangkit, Yesus berjumpa dengan para rasul-Nya di bukit Galilea. Ketika itu, ada yang bersujud, ada yang masih ragu bahwa itu Yesus. Yesus menghampiri mereka dan menegaskan bahwa Ia berkuasa baik di surga maupun di bumi. Lalu Yesus mengutus mereka. Misi perutusan: jadikan semua bangsa murid Yesus dan jarilah mereka segala yang diajarkan Yesus. Ajaran Yesus yang utama:"mencintai Tuhan dan mencintai sesama." Para murid mengajarkan tidak hanya dengan kata-kata tetapi juga melalui tindakan: seperti Yesus Sang Guru. Kitapun diajak untuk mencintai Tuhan dan sesama dengan tindakan-tindakan nyata dalam hidup kita.
Kontemplasi:
Ciptakan waktu hening 2-3 menit. Alami dan rasakan bahwa Anda ikut serta bersama para rasul berjumpa dengan Yesus di bukit Galilea. Andapun ikut serta dalam tugas perutusan dari Yesus itu.Doa:Ya Yesus Tuhan dan sahabat kami. Ajarilah kami untuk semakin mencintai Tuhan dan sesama kami dengan hati yang tulus dan murni. Amin.
Perutusan:
Aku hari ini mau mencintai Tuhan dengan berdoa dan mencintai sesama, dan dengan tindakan membantu seseorang sebelum malam tiba nanti.

16 May, 2009

Permenungan


Pilihan bebas
(oleh-oleh permenungan diri)

Akhir bulan Agustus tahun lalu, saya mengadakan retret pribadi 8 hari di Pertapaan Santa Maria, Rawaseneng, Temanggung. Ini adalah kali ke 3 saya memilih tempat yang sama yakni tahun 2005, 2006, dan 2008. Menjadi pertanyaan kecil dalam diri saya yang selanjutnya saya renungkan : Mengapa ya saya memilih tempat itu ? Apa enaknya memilih tempat yang jauh, sendirian ! Memang barangkali ketika orang lain berbagi tentang pengalaman retret yang merasakan menu makan luar bisa enaknya, kamar yang sejuk ber AC, rombongan, sehingga nyaman, ketemu kenalan lama, lalu diakhir retret ada rekreasinya ke pantai atau hal-hal yang “serba” mengenakkan, lalu saya menceritakan tentang pengalaman bagaimana tinggal dalam kamar sempit, silentium sepanjang hari, harus menahtur jadual sendiri, pembimbing yang seorang imam pertapa, mengikuti peribadatan komunitas dimana rutin 7 kali dalam sehari, menu makan sangat biasa, melayani sendiri pokoknya self service. Biasa dan serba apa adanya…..
Saya belajar dari Sejarah hidupnya Santo Benediktus dimana terlihat jelas kepribadian Benediktus sebagai seorang pemimpin biara yang ramah tamah, bijaksana dan penuh pengertian. Sikapnya sangat moderat baik dalam hal doa, kerja, pewartaan, makanan, tidur, dan lain- lainnya.

Masuk dalam permenungan : Iya ya, bukankah peletak dasar kongregasi kita adalah seorang imam pertapa ( Pastor Willem Hellemons, O.Cist), semangat apa yang bisa saya timba !
Pilihan bebas itu yang senantiasa saya dengungkan dalam hati ini, tidak ada yang meminta dan tidak ada yang menunggu tetapi saya berniat dan saya mau seperti itu. Kalau lebih jauh saya rasakan ada sesuatu yang menyentuh dalam hati ini yakni kesenyapan dan ritme yang mengajak untuk setia. Secara fisik delapan hari melakukan hal yang sama baik ritme harian, acara, suasana serta, menu jasmani yang tidak jauh berbeda, pun mengalami kebosanana namun menilik apa yang dilakukan oleh para rahib yang bukan hanya 8 hari bahkan ada yang puluhan tahun melakukan hal serupa ditempat yang sama sungguh terbayang rasa osan yang besar. Namun toh mereka TETAP bisa. Sungguh hal yang luar biasa berangkat dari pilihan bebas.
Keunggulan (bc : kelebihan) dari membangun kesetiaan antara lain kesadaran diri bahwa saya mau melakukan dengan kesungguhan. Kesetiaan bagi religius saya kira menjadi pegangan adlam melangkahkan hidup ke depan disamping. Jika setia melakukan hal-hal sederhana kedepan bisa diandalkan melakukan hal-hal yang lebih besar. Didalam Dekrit Tentang pembaharuan dan penyesuaian hidup religius dinyatakan bahwa Unsur-unsur yang umum pada pelbagai bentuk hidup religius yakni para anggota tarekat di mana pun juga hendaknya mengingat, bahwa mereka pertama-tama telah menanggapi panggilan Allah dengan mengikrarkan nasehat-nasehat Injil, sehingga mereka tidak hanya mati bagi dosa (lih. Rom 6:11), melainkan dengan mengingkari dunia hidup bagi Allah semata-mata. Sebab seluruh hidup telah mereka baktikan untuk mengabdi kepada-Nya. Dan itu merupakan suatu penyucian istimewa.
Saya berpikir bahwa kesadaran akan pilihan bebas ini tertanam dalam hati dan berdampak pada sikap mau mengambil bentuk askesis dalam hidup. Kemauan untuk mau berjerih lelah, mau merasakan bagaimana tradisi yang biasa menjadi luar bisa nilainya. Saya mengandaikan bahwa ibarat orang makan biasanya dengan tangan kanan, bersendok, memakai piring kemudian mencoba mengalami yang tidak biasa dengan daun pisang, memakai tangan, atau mencoba dengan tangan kiri. Namun yang penting dari itu semua adalah kesadaran dari dalam diri, bahwa saya mau mengalami hal itu.

10 May, 2009

Oleh-Oleh 2

Teman-teman berikut ini saya bagikan sesutu yang semoga bermanfaat. Ini merupakan hasil kiriman dari bruderPU saya yang sengaja saya copy untuk dibagikan.

Meditasi

Kata “meditasi” berasal dari kata bahasa Latin “meditare”,

yang dapat diurai lagi menjadi “stare in medio” yang artinya:

- tetap tinggal di pusat

“Kontemplasi” berarti “berada dalam bait Allah” bersama Allah..

Bait Allah adalah hati kita, dimana Roh Allah berada.

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan

bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor 3:16)

“Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk 17: 21)

Metode meditasi ada di berbagai agama dan kepercayaan, tetapi yang menjadikan kekhasan bahwa meditasi itu adalah Kristiani, karena berpusat pada Yesus Kristus.

Oleh karena itu, tidak bisa dipakai sembarang meditasi, karena ada yang tidak berpusat pada Yesus Kristus.

Doa, berarti mengarahkan hati dan pikiran kepada Allah.

Pikiran adalah organ pengetahuan, hati adalah organ cintakasih. Pada akhirnya pikiran harus memberi jalan dan membuka diri bagi hati. Cintakasih adalah pengetahuan sempurna.

Doa pikiran, dengan rentetan kalimat, disebut juga dengan doa mental. Ini juga sebagian dari misteri doa. Ada juga doa hati, di mana kita tidak berpikir tentang Allah atau berbicara kepadaNya. Doa hati, berarti kita hanya berada bersama Allah yang hadir di dalam hati kita, di dalam Roh Kudus yang telah diberikan Yesus kepada kita. Roh Kudus adalah cintakasih, hubungan cintakasih yang terjalin antara Bapa dan Putera. Meditasi adalah doa hati yang menyatukan kita dengan Yesus dalam Roh. Baca Roma 8: 26.

Kita perlu beralih dari doa mental ke doa hati.

Doa kontemplatif atau doa hati adalah perlu bagi siapapun dan apapun panggilan hidupnya. Doa kontemplatif adalah bentuk doa yang oleh St. Thomas Aquino disebut MENGENYAM KEBENARAN. Meditasi setiap hari membimbing kita ke arah itu.

Kita belajar berdoa hati, bukan dengan berusaha berdoa mental, melainkan dengan melepaskan segala upaya kita untuk berdoa dan belajar HADIR di hadapan Allah.

Pertanyaan yang penting, bagaimana kita bisa membuka diri pada pengalaman kasih di dalam hati kita?

Ada 3 unsur pokok kontemplasi:

  1. Hening,
  2. diam,
  3. sederhana.

Untuk memahami meditasi Kristiani, kita tidak perlu ingin tahu segalanya, seperti ilmuwan yang harus tahu segala seluk-beluk hal yang dipelajarinya, tetapi yang penting adalah langsung mengalaminya. Seperti orang yang mau mengerti apa itu berenang, ia harus nyemplung masuk kolam dan mulailah ia mengalami apa itu berenang. Memang awalnya, glagepan, tapi lama-kelamaan bisa bereneng.

Di bawah ini cara Meditasi Kristiani :

Pastor John Main mengajarkan cara bermeditasi sebagai berikut:

  1. Pilih suatu tempat yang tenang.
  2. Duduk tenang dan senyaman mungkin dengan punggung tegak
  3. Tutup mata dengan lembut.
  4. Napas dalam.
  5. Rileks tetapi tetap sadar.
  6. Ucapkan kata-doa perlahan-lahan di dalam hati.
  7. Kata doa yang dianjurkan: Ma-ra-na-tha
  8. Tekun untuk terus mengucapkan kata doa yang dianjurkanselama bermeditasi.
  9. Bila anda sadar berhenti mengucapkan kata doa yang dianjurkan, kembalilah ucapkan lagi.
  10. Tetap menggunakan kata-doa yang sama selama bermeditasi
  11. Bermeditasilah selama 20-30 menit dua kali sehari, setiap pagi dan petang

Meditasi Kristiani akan membuahkan hasil BUAH-BUAH ROH, yaitu: kasih, sukacita, kedamaian, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5: 22).

Meditasi Kristiani adalah sarana agar kita mencapai tujuan hidup rohani yang subur dan menghasilkan buah-buah Roh dari waktu ke waktu sepanjang hidup kita. Meditasi Kristiani menjadikan kita semakin serupa Kristus. Meditasi Kristiani merubahkan hidup semakin rohani dan terjadi perubahan batin.

Kita biasa merasa berubah kalau kita berkembang dalam pengetahuan dan berpikir, sementara dalam meditasi Kristiani kita tidak merasa seperti itu, tetapi terbuka agar Tuhan Yesus dalam Roh KudusNya mengubah hidup kita sampai subur menghasilkan buah-buah Roh.

Disarikan dari buku: Laurence Freeman, OSB, Latihan Harian MEDITASI KRISTIANI, Obor-Jakarta, 2008.

06 May, 2009

Oleh-oleh



Berbagi


Baru-baru ini saya mengadakan pembinaan rohani semi outbond bersama para pegawai yakni semua guru dan karyawan Santo Yusuf Madiun. Acara 3 hari, 1 mei hingga tanggal 3. Tempat yang dipakai yakni Rumah Retret Gedanganak Ungaran Jawa Tengah. Acara dikemas begitu unik oleh tim pendamping dari Sinergialife Consultan Semarang. Mengapa unik ? Pendampingnya orang-orang muda yang kami nilai cukup bisa membawa para peserta masuk ke dalam. Masuk kedalam yang saya maksudkan yakni paham, mengerti dan mau mengalami suasana yang tidak di sangka-sangka. Acara atau jadual tidak paparkan dengan jelas tetapi apa yang terjadi kemudian menjadi tanda tanya besar bagi peserta. Jumlah peserta 56 orang. Acara tiga hari sungguh menjadi waktu yang mengajak berefleksi baik secara pribadi maupun bersama. Ajakan ........ TETAP pada yang sudah ada, kemauan untuk maju, mau mengubah tradisi lama, keberanian, dan yang pasti adalah kekompakan mengembangkan lembaga ini semakin berprestasi, eksis , dan diterima masyarakat. Tantangan kedepan lembaga pendidikan adalah keberanian barsaing di tengah jaman. Masyarakat adalah konsumen, dan konsumen yang diutamakan adalah hasil produk. Jika kualitas produk menjadi yang utama maka akan berdampak pada pembangunan manusia yang seutuhnya.
Dalam kesempatan pembinaan rohani ini diperoleh hasil bahwa semua unsur yang terkait dalam tubuh Santo Yusuf akan bersama-sama menjaga, mengembangkan, membuat sekolah ini semakin sesuai yang dicita-citakan diatas.
Simbol-simbol makna pembinaan :
  1. kalau kita biasa makan dengan tangan kanan, dengan piring, dengan sendok lalu pernahkah kita makan dengan tangan kiri, makan dengan daun, makan tanpa sendok ?
  2. Buah-buah apa yang senantias kita harapkan dalam hidup ini. Kapan saya mengalami sedih, senang, dan penuh harapan. Apakah kita refleksikan mengapa demikian !
  3. Biasakan menanamkan hal-hal positip pada anak didik, orang lain dan pada diri kita sendiri.
  4. Motivasi diri, sangat penting utnuk memulai suatu perubahan.
  5. kekompakan, kebersamaan , persaudaraan, kerja sama adalah asset yang harus di kembangkan.
  6. Karunia Tuhan harus di optimalkan, telenta ahrus dikembangkan, dan skill harus terus menerus di gali sehingga bisa melayani dengan kerendahan hati.
  7. Sikap dan perilaku adalah proyeksi (cermin) diri.

Semoga oleh-oleh ini bermanfaat.

21 April, 2009

Etos kerja

Delapan ETOS KERJA menurut Jansen H Sinamo :
  1. kerja adalah rahmat - bekerja tulus penuh syukur
  2. kerja adalah amanah - bekerja benar penuh tanggungjawab
  3. kerja adalah panggilan - bekerja tuntas penuh integritas
  4. kerja adalah aktualisasi - bekerja penuh semangat
  5. kerja adalah ibadah - bekerja serius penuh kecintaan
  6. kerja adalah seni - bekerja cerdas penuh kreatifitas
  7. kerja adalah kehormatan - bekerja tekun penuh keunggulan DAN
  8. kerja dalah pelayanan - bekerja paripurna penuh kerendahan hati

SELAMAT PASKA 2009


Mengucapkan

SELAMAT MERAYAKAN

KEBANGKITAN TUHAN YESUS


SEMOGA

SEMANGAT KITA SEMAKIN BERTUMBUH

UNTUK MENELADAN KESETIAANNYA

05 January, 2009

Ajakan peduli lingkungan

Program

“Cinta lingkungan, Mengolah sampah menjadi uang”
(sudah di uji cobakan)


Tujuan :

  1. Pemanfaatan sampah sekaligus membuat lingkungan sekitar menajadi hijau, serta mendapatkan penghasilan.
  2. Membaca peluang dari barang yang tidak terperhatikan.
  3. Membantu penghijauan alam sekitar.


Sasaran :

1. Masyarakat umum
2. Insan pendidikan (guru/dosen/pelajar)

Cara kerja :

  1. Siapkan 3 kotak sampah berdekatan (usahakan yang permenen) ukuran 1 x 2 x 1 m dengan tutupnya dan satu tempat terbuka yang agak luas untuk pengeringan
  2. Buat lobang pada bagian bawah untuk peresapan limbah cair
  3. Siapkan bahan baku (sampah organic : daun, kertas, sampah dapur….) cincang kecil-kecil)
  4. Masukkan pada kotak pertama untuk jangka waktu 2 minggu siramkan cairan gula dan 5 ml EM 4 (dapat dibeli di toko pertanian). Jika mungkin tampung limbah cair dan siramkan pada tanaman Anda sebagai cairan penyubur.
  5. Aduk dan masukan pada kotak ke 2 dan biarkan selama 2 Minggu, sekali waktu aduk.
  6. Pindahkan ke kotak ke 3 dan biarkan selama 1 minggu setelah itu keluarkan dan keringkan. Andamendapatkan pupuk yang siap di lembutkan, bisa dengan mesin giling atau ditumbuk.
    Anda telah berhasil mencetak sampah menjadi pupuk organic murni, sangat membantu untuk penghijauan tanaman baik di kebun, tanaman hias, persemaian
  7. Kemas dalam plastic atau sesuai kebutuhan dan pasarkan.









02 January, 2009

SELAMAT NATAL

Untuk teman-teman, saudara - saudari, sahabat semua, dimanapun berada :
saya mengucapkan selamat NATAl, 25 Desember 2008
Dan selamat Tahun Baru 2009. Tuhan memberkati kita semua.