Showing posts with label cinta lingkungan. Show all posts
Showing posts with label cinta lingkungan. Show all posts

05 January, 2009

Ajakan peduli lingkungan

Program

“Cinta lingkungan, Mengolah sampah menjadi uang”
(sudah di uji cobakan)


Tujuan :

  1. Pemanfaatan sampah sekaligus membuat lingkungan sekitar menajadi hijau, serta mendapatkan penghasilan.
  2. Membaca peluang dari barang yang tidak terperhatikan.
  3. Membantu penghijauan alam sekitar.


Sasaran :

1. Masyarakat umum
2. Insan pendidikan (guru/dosen/pelajar)

Cara kerja :

  1. Siapkan 3 kotak sampah berdekatan (usahakan yang permenen) ukuran 1 x 2 x 1 m dengan tutupnya dan satu tempat terbuka yang agak luas untuk pengeringan
  2. Buat lobang pada bagian bawah untuk peresapan limbah cair
  3. Siapkan bahan baku (sampah organic : daun, kertas, sampah dapur….) cincang kecil-kecil)
  4. Masukkan pada kotak pertama untuk jangka waktu 2 minggu siramkan cairan gula dan 5 ml EM 4 (dapat dibeli di toko pertanian). Jika mungkin tampung limbah cair dan siramkan pada tanaman Anda sebagai cairan penyubur.
  5. Aduk dan masukan pada kotak ke 2 dan biarkan selama 2 Minggu, sekali waktu aduk.
  6. Pindahkan ke kotak ke 3 dan biarkan selama 1 minggu setelah itu keluarkan dan keringkan. Andamendapatkan pupuk yang siap di lembutkan, bisa dengan mesin giling atau ditumbuk.
    Anda telah berhasil mencetak sampah menjadi pupuk organic murni, sangat membantu untuk penghijauan tanaman baik di kebun, tanaman hias, persemaian
  7. Kemas dalam plastic atau sesuai kebutuhan dan pasarkan.









08 July, 2008

CINTA = KEHIDUPAN

CINTAILAH LINGKUNGAN ANDA !

Setiap detik, setiap menit.....
ambil sampah yang berserakan......
Masukkan bak sampah dan .......
Anda telah mencintai diri Anda sendiri...
MARI.....
Bangun lingkungan yang nyaman, asri dan aman.

pesan ini disampaikan dalam rangka peduli sampah

SAMPAH & BERKAT

Peran ”ABG” Mengubah Sampah Jadi Berkat
OlehWahyu WibisanaSRAGEN – Masalah persampahan Tanah Air memang tergolong sangat pelik. Banyak daerah di negeri ini yang masih kesulitan dalam mengelola sampah terutama sampah pasar yang volumenya sangat besar setiap hari.Jika kita asumsikan rata-rata sebuah pasar tradisional menyuplai sampah antara 2 ton hingga 5 ton per hari, maka bisa dipastikan dalam satu bulan sampah pasar yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) antara 60 hingga 150 ton. Dalam satu tahun, akan dihasilkan 720 ton hingga 1.800 ton sampah. Tadi itu hanya perhitungan satu pasar tradisional, bagaimana jika sebuah daerah memiliki lebih dari satu pasar seperti yang ada di daerah-daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Bisa dibayangkan berapa ribu ton sampah pasar yang akan dihasilkan.Maka jangan heran kalau kemudian persoalan sampah ini menjadi sebuah “bom waktu” yang siap meledak setiap saat. Kasus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah dan TPA Bantar Gebang yang sempat memakan korban jiwa beberapa waktu lalu merupakan salah satu contoh nyata.Melihat kenyataan ini, pemerintah dan DPR merasa perlu membuat sebuah aturan baku mengenai persoalan pengelolaan sampah ini dalam sebuah undang-undang yang telah disahkan, Rabu (9/4) lalu. Dengan adanya aturan yang jelas ini, masing-masing pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan penutupan TPA yang menggunakan sistem pengelolaan terbuka dalam waktu satu tahun ke depan dan TPA yang menggunakan sistem pengelolaan tertutup dalam kurun waktu lima tahun ke depan.Namun sayangnya, aturan ini juga tampaknya belum akan menyelesaikan masalah persampahan Tanah Air. Ini karena undang-undang yang baru disahkan ini juga masih memerlukan sejumlah instrumen pendukung seperti Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen), Peraturan Daerah (Perda). Jadi BerkatNamun, ketika sejumlah daerah tengah “berperang” menghadapi persoalan sampah, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah telah berhasil mengubah sampah-sampah pasar dan kotoran ternak mereka menjadi sesuatu yang berguna. “Masyarakat Sragen kini telah berhasil menjadikan sampah sebagai sebuah berkat, bukan lagi menjadi masalah seperti yang dialami sejumlah daerah di Indonesia,” tutur Bupati Sragen, Untung Wiyono, kepada sejumlah wartawan yang ikut dalam rombongan Yayasan Danamon Peduli baru-baru ini.Untung mengatakan, kini masyarakat Sragen telah berhasil mengolah sampah pasar dan kotoran ternak mereka menjadi kompos, pupuk organik cair, bahkan biogas. Ini sudah berhasil dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir. Dengan melakukan pengolahan sampah menjadi kompos dan barang turunannya itu kini daerah Sragen telah bisa menikmati manfaatnya. “Salah satunya, kami dapat melakukan penghematan pupuk kimia. Kalau biasanya kami memerlukan 1 ton pupuk kimia untuk 1 hektare lahan persawahan, kini kami cukup menggunakan 400 kg saja. Sisanya digunakan pupuk organik yang diproduksi sendiri dari sampah pasar dengan biaya produksi kurang dari Rp 400 per kilogram,” tambahnya. Tapi, langkah ini tak hanya berhenti sampai di sana. Pembuatan pupuk organik ini terus dikembangkan di Kabupaten Sragen. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan Yayasan Danamon Peduli untuk membangun unit pengelolaan pupuk organik berbasis sampah pasar di Pasar Bunder. Direktur Eksekutif Danamon Peduli, Risa Bhinekawati, mengatakan pengelolaan pupuk organik dari sampah Pasar Bunder ini akan memiliki kapasitas pengolahan sampah sebanyak 5 ton per hari. Dari 5 ton sampah tersebut akan dihasilkan 2 ton pupuk kompos organik yang berada di atas Standar Nasional Indonesia (SNI). “Menurut rencana program ini juga akan kami lanjutkan ke daerah-daerah lain yang Pemdanya punya komitmen untuk mengatasi masalah persampahan mereka,” tutur Risa.Direktur Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), Dr Darmono Taniwiryo, menyatakan jika target 5 ton sampah ini bisa dipenuhi setiap hari, selain pupuk kompos organik, unit pengelolaan pupuk ini juga akan menghasilkan 1.200 liter air lindi (cairan hasil pemerasan sampah organik). “Air lindi ini kemudian dapat diolah lagi menjadi sumber biogas. Sebagai perbandingan setiap 6.000 liter lindi setelah diolah dapat menjadi 0,9 sampai 1,8 meter kubik biogas yang bisa digunakan oleh 20 keluarga,” papar Darmono. Sementara itu, pupuk kompos yang sudah ada juga akan dikembangkan lagi dalam bentuk-bentuk granul yang harganya juga jadi lebih tinggi. Apalagi pengelolaan sampah menjadi kompos ini cukup simpel. Pertama-tama sampah-sampah pasar yang telah dipisahkan dengan sampah lain dicacah kecil-kecil. Kemudian cacahan ini dipres untuk mengurangi kandungan kadar airnya. Barulah sampah-sampah tersebut difermentasi dan setelah 14 hari sampah tersebut matang dan siap digunakan.Tampaknya model kerja sama dengan formula “ABG” alias akademi, bisnis dan government yang diwakili BPBPI, Yayasan Danamon Peduli dan Pemkab Sragen ini cukup efektif dalam mengatasi sampah. Bahkan, formula ABG ini telah berhasil mengubah sampah jadi berkat. n



Copyright © Sinar Harapan 2003

18 June, 2008

Cinta lingkungan = cinta kehidupan

Perluas Taman Di Hati Anda ke Taman Belakang Di Rumah Anda
Oleh :Saudari-inisiat Matthew Sirpis, Pegunungan Cairns, Australia(Asal dalam bahasa Inggris)

Saat membaca majalah Berita Maha Guru Ching Hai No. 161, saya dipenuhi dengan rasa syukur kepada Guru atas upaya-Nya dalam mengangkat planet kita. Dibandingkan dengan keagungan-Nya dan luasnya alam semesta, kita dan planet ini terasa begitu kecil. Tetapi, kesadaran kita bertambah luas menuju komunitas global yang berdasarkan cinta kasih serta pengertian; bukan dengan konsep lama yang telah dianut manusia.
Jadi, cara terbaik untuk membantu Guru adalah dengan mengikuti intuisi kita, berlaku sesuai dengan prinsip zaman yang baru dengan memperluas cinta kasih kita kepada semua, serta memperhatikan lingkungan sekitar kita. Meskipun kita hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan, akan tetapi apa yang kita lakukan memiliki konsekuensi yang sangat besar.
Sebagai contoh, banyak dari petani yang masih menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan kita. Lebih dari itu, kebanyakan dari pupuk kimia terbuat dari petrokimia atau endapan pembuangan pabrik. Sejalan dengan waktu, penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang menurunkan kualitas tanah. Bahan kimia ini juga mengandung logam berat yang beracun bagi semua organisme hidup walaupun dalam jumlah yang sedikit.
Akan tetapi, masalah ini dapat dikurangi dengan perkebunan organik. Cara ini sebenarnya lebih mudah dari yang Anda bayangkan. Fasilitas yang diperlukan adalah sebidang tanah kecil, sinar matahari, air, dan waktu. Jika dipersiapkan dengan baik, maka perkebunan organik hanya memerlukan sedikit pemeliharaan. Anda nantinya akan merasakan bahwa memelihara dan mencintai tanaman yang memberikan Anda makanan merupakan suatu pengalaman yang indah.
Tanaman memiliki kecerdasan dan perasaan; berkebun itu sendiri bagaikan memiliki teman yang baik. Kebun akan memberikan Anda makanan organik yang segar setiap hari sehingga dapat mengurangi anggaran belanja Anda. Manfaat lainnya adalah kesehatan; Anda dapat sekalian berolah raga saat berada di udara terbuka.
Ada banyak cara untuk menanam sayuran. Misalnya, jika Anda memiliki halaman belakang, Anda dapat membersihkan rumput dan tanaman liar. Akan tetapi, jika Anda tidak punya, maka Anda dapat menggunakan pot. Dalam hal ini, pastikan bahwa pot diletakkan di lokasi dengan sinar matahari dan air yang cukup, karena pot cenderung lebih cepat kering daripada tanah. Selain itu, gunakan campuran organik atau campuran tanah yang baik untuk tananam Anda.
Untuk membuat kebun di halaman belakang, jangan musnahkan rumput liar secara asal, tetapi pindahkan rumput liar dengan cara organik, karena dengan cara ini rumput dapat dijadikan jerami yang berguna. Sebagai contoh, Anda dapat memotong rumput sampai pendek kemudian menutupnya dengan potongan rumput, daun jatuh, potongan kayu, surat kabar, jerami, dan lainnya. Bahan-bahan ini akhirnya musnah dan meninggalkan tanah yang subur untuk taman Anda.
Jerami/rumput setengah busuk—bahan organik yang tengah membusuk
Tanah yang baik campurannya—tanah setelah disiapkan dengan jerami/rumput setengah busuk
Untuk menyiapkan area yang lebih besar, tutup rumput dengan plastik hitam. Meskipun metode ini juga dapat menghilangkan organisme bersahabat seperti cacing tanah, bakteri, dan jamur yang sangat baik untuk tanah Anda, akan tetapi dengan berjalannya waktu mereka akan kembali lagi. Setelah Anda menutup rumput selama seminggu, atau hingga rumput menjadi kering dan kelihatannya tidak akan tumbuh lagi, Anda dapat menambahkan pupuk organik seperti pupuk rabuk sapi atau kompos yang dihasilkan dari sisa makanan*.
Untuk taman semua ukuran, langkah berikutnya adalah dengan menambahkan nutrisi mineral yang dikenal dengan nama debu batu yang bisa didapatkan di toko penjual bibit tanaman. Gunakan garpu tanaman supaya kompos dan mineral dapat masuk ke tanah. Setelah itu sirami tanahnya dengan air. Saat itu tanah Anda seharusnya dapat digali dengan tangan. Bila masih kerah, tambahi kompos, potongan rumput, atau daun-daun lapuk. Tambahkan gipsum (suatu bentuk kalsium yang bisa didapat dari penjual bibit tanaman) yang juga baik untuk memecahkan tanah yang keras. Kemudian biarkan tanah beristirahat selama seminggu sebelum ditanami.
Untuk menyiapkan penanaman, beli bibit yang dapat tumbuh di daerah Anda. (Lihat informasi ini di label yang ditempel di atas paket bibit). Pilihlah bibit yang diberi tanda organik atau setidaknya hindari yang diberi tanda hibrida (tanaman yang dikawinkan), atau yang telah dimodifikasi secara genetik. Kebanyakan dari tanaman memerlukan banyak sinar matahari dan air supaya dapat tumbuh dengan baik. Bacalah label untuk petunjuk yang lebih spesifik.
Sebagai petunjuk umum, tanamlah kacang-kacangan dan polong-polongan yang dapat menambahkan nitrogen ke dalam tanah sebelum menanam tanaman yang memerlukan nutrisi yang banyak seperti tomat. Saran yang lain adalah untuk menanam peterseli yang sangat kaya akan nutrisi untuk tanah. Peterseli dapat memberikan nutrisi yang cukup hingga dua tahun jika Anda senantiasa memetik daun luarnya.
Setelah bibit Anda bersemi dan tanaman tumbuh, tutupi tanah di antara tanaman dengan jerami busuk, rumput kering, potongan rumput. Akan tetapi, material tersebut jangan sampai menyentuh tanaman, karena saat material ini busuk, material ini dapat menyebabkan tanaman Anda busuk. Selain itu, lakukanlah rotasi tanaman; hindari penanaman jenis tanaman yang sama berturut-turut di tempat yang sama.
Akhirnya, lihatlah tanaman Anda, bicaralah kepada mereka, berikan cinta kasih, dan putarkan kaset nyanyian Guru untuk membantu mereka tumbuh dan tahan hama. Mereka akan memberikan reaksi dengan memberikan panen yang melimpah. Kebun yang kecil dapat memberikan makanan yang cukup untuk keluarga kecil.
Dengan kesabaran, cinta kasih, dan percakapan dengan tanaman, maka Anda akan memiliki kebun yang baik. Lebih lagi, cinta kasih yang kita bagikan dengan lingkungan hidup dapat mengingatkan kita akan cinta kasih yang Guru berikan kepada kita semua.
(sumber :kontaktuhan.org, 18 Juni 2008: 14.30)

17 June, 2008

TIPS MENGATUR TAMAN

Gemericik dan alunan aliran air terjun tak pernah gagal menghibur penikmatnya. Karena itu, banyak orang menginginkan air terjun hadir di halamannya.

Namun terkadang air terjun-terutama yang berbentuk tebing-memerlukan area yang cukup luas. Untuk Anda yang hanya memiliki area kecil dan mungil, jangan berkecil hati. Ada air terjun gaya Bali, yang berukuran kecil, hanya sekitar 2 m2.

Diletakkan dimana?

Air terjun Bali bisa diletakkan di taman depan atau di dalam rumah, atau bisa juga diletakkan “sendirian” tanpa ditemani tanaman-tanaman hias. Jika ingin meletakkannya di taman, letakkan di tembok/sisi taman yang kosong untuk menghilangkan kesan sepi pada sisi tersebut.

Air terjun ini biasanya dilengkapi dengan kolam kecil di depannya. Anda bisa menambahkan ikan hias atau tanaman air agar penampilannya makin alami. Sebaiknya tanaman air ditanam di dalam pot dan tidak langsung ditanam di dasar kolam. Hal ini untuk menjaga agar air kolam tidak menjadi keruh. Taburkan juga batu koral kecil di atas pot, untuk mencegah tanah larut oleh air.

Sirkulasi Air

Air terjun biasanya dibuat berputar dengan menggunakan pompa air bertenaga listrik. Pompa dapat diletakkan di kolam atau disembunyikan di bawah konstruksi air terjun. Yang lebih tampak indah tentunya jika pompa disembunyikan di dalam konstruksi. Namun jika sulit melakukannya, pompa bisa juga disembunyikan di antara tanaman air.

Agar jatuhnya air nampak lebih “indah”, beberapa penjual menemukan ide menarik yang bisa ditiru. Salah satunya yaitu dengan menggunakan kaca di pinggir tiap undakan atau dengan membuat beberapa lubang di pipa paralon atas.

Membuat sendiri

Anda bisa membuat sendiri air terjun ini. Konstruksinya dibuat dari batu bata yang disusun dan direkatkan dengan adukan trasram (dengan komposisi semen : pasir, 1 : 2). Untuk pelapis luarnya Anda bisa menggunakan batu alam yang tersedia di toko-toko yang khusus menjual batu alam. Anda bisa mengombinasikan beberapa jenis batu alam yang biasa dipakai untuk membuat air.

Beberapa jenis batu alam yang biasa dipakai sebagai elemen penyusun air terjun Bali antara lain andesit, palimanan, batu candi, dan batu relief balian yang ditatah sehingga membentuk alur-alur. Agar batu-batu tersebut tidak mudah berlumut, sebaiknya diberi coating (pelapis) khusus batu alam. Pelapis ini terdiri dari 2 jenis, yaitu pelapis yang natural dan pelapis yang mengkilat.

Agar Air Tak Perlu Sering Diganti

Ada 2 alternatif yang dapat dilakukan agar air selalu jernih :

Menggunakan filter yang dibuat di bawah dasar kolam hingga kolam pun menjadi lebih dalam. Filter seperti ini lebih cocok digunakan untuk kolam yang cukup luas.

Filter yang kedua ini lebih cocok untuk air terjun dengan kolam kecil. Filter dibuat dari batu zeolit yang diletakkan di atas ijuk atau busa. Filter ini bisa diletakkan di kolam atau di dalam undakan. Sebelum dipakai, batu sebaiknya dicuci terlebih dahulu agar kotoran dan debu pada batu hilang.

Sumber : Kompas

30 May, 2008

1001 Keuntungan

Kalau kita berjalan ke daerah pegunungan, atau perbukitan, atau pedesaan kita masih merasakan bahwa Indonesia sungguh daerah agraris, kaya akan aneka jenis tanaman, tumbuhan, pepohonan. Tapi kalau kita mengadakan perjalanan dan mengalami kebisingan suara kendaraan, jengkel karena kemacetan, pengap bau knalpot, menghirup asap rokok orang disebelah kita, sungguh betapa ironis bahwa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang patut dibanggakan, tetapi disuguhi kegersangan alam. Alangkah bagus kalau kita bisa berbuat sesuatu untuk menunjukkan identitas Indonesia yang "kaya" sumber daya alamnya.
Pertanyaan kecil untuk direnungkan : Bisa berbuat apa saya dengan itu semua ? Bisakah kita membuat suasana lingkungan rumah tempat tinggal semakin asri dengan aneka jenis tanaman. Banyak keuntungan yang kita peroleh dengan hal yang demikian, antara lain :
  1. meminimalkan gas karbon dioksida (CO2), yang keluar dari asap kendaraan,
  2. menyerap debu jalanan yang dapat mengganggu pernapasan
  3. suasana hijau dedaunan menambah keasrian lingkungan
  4. semakin banyak tanaman akan mengundang persahabatan dengan kicauan burung-burung

Disamping itu berpengaruh terhadap perkembangan diri, seperti :

  1. Meminimalkan rasa malas dalam diri, apa sebab ? Begitu keluar dari rumah, kita akan berinisiatif merawat tanaman yang ada.
  2. Mengembangkan ide dan gagasan untuk semakin menambah perbendaharaan jenis tanaman.
  3. mengalihkan terbuangnya limbah : air dapat untuk menyiram, kaleng, dan botol dapat dijadikan pot atau vas.

Adakah gerak hati Anda, menumbuhkan budaya :ramah lingkungan ?