31 May, 2008

Hari Lingkungan Hidup 2008

Status Lingkungan Masih Buruk Tapi tidak Memburuk

Hal ini dikatakan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, dalam sebuah jumpa pers menyambut Hari Lingkungan Hidup 2008, di Jakarta, hari Jumat kemarin.Di atakan bahwa status lingkungan hidup Indonesia saat ini memang masih buruk tapi tidak jauh memburuk dibandingkan sebelumnya."Status lingkungan hidup kita memang masih buruk, tapi saya bisa katakan kondisinya tidak memburuk lagi sekarang. 'Pembusukan' yang terjadi selama ini sudah mulai dipahami dan disikapi secara positif," kata Rachmat Witoelar.Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat kesadaran publik terhadap isu lingkungan hidup sudah membaik. "Orang yang sadar lingkungan semakin banyak, para pelaku pembalakan hutan mulai dimusuhi, dan daur ulang mulai banyak dipraktikkan di banyak tempat," katanya.Menurut Rachmat, saat ini masih sangat banyak perilaku manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan dan hal tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar berupa bencana alam dan kerusakan ekologi."Itu sebabnya mengapa tahun ini peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia mengambil tema nasional 'Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran'," ujar Rachmat.Tema itu, lanjutnya, merupakan pengakuan tidak langsung bahwa selama ini banyak perilaku masyarakat Indonesia yang buruk seperti membuang sampah sembarangan dan tidak hemat energi."Semua perilaku buruk itu harus diubah, walaupun hanya merupakan perubahan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya," kata dia.Ketika ditanya tentang kondisi kerusakan hutan di Indonesia, Rachmat menjelaskan, secara hitung-hitungan bersih Indonesia masih lebih banyak menanam pohon ketimbang menebang pohon."Rasio pohon kita masih surplus. Jumlah pohon yang ditanam masih lebih banyak daripada jumlah pohon yang ditebang," katanya.Rachmat mengatakan, pemerintah Indonesia menargetkan penanaman pohon dalam setahunnya mencapai 400 juta batang, dan sejauh ini sudah tercapai 100 juta pohon yang ditanam."Saya sangat senang dengan pencapaian ini, saya juga sangat senang karena LSM kita sangat kuat mengadvokasi hal ini sehingga jumlah pohon yang ditanam di Indonesia melebihi jumlah pohon yang ditebang," katanya.
(sumber : dimuat di harian Republika, Jumat, 30 Mei 2008)

30 May, 2008

Pisahkan "aku"

Habis manis sepah dibuang !
Demikian yang dilakukan banyak orang terhadapku. Selagi masih diperlukan "aku" di perhatikan, tetapi setelah isinya habis dinikmati langsung lempar sana - lempar sini. Aduh kasihan nian aku ini. Aku kadang tampil beda. Suatu ketika kemasan botol mungil, suatu ketika pula botol besar. Ah... bisa juga lho aku berupa plastik yang warna-warni, kadang daun, kadang apalagi yaaaa ?
Hai para saudara jika aku sudah selesai dipakai, tolong aku ini di rumahkan yang sesuai. Jangan dicampur aduk dengan berbagai jenis barang, rasanya tidak nyaman. Jika aku di rumahkan dengan tepat aku akan mengucapkan banyak terima kasih kepadamu. Jika aku berupa botol jangan campur aku dengan plastik, dan jika aku daun jangan paksa aku campur serumah dengan kaca. Tolong pisahkan aku menurut jenisku.
Maka di rumah, di sekolah, di kantor, dan di manapun tolong siapkan :
  1. Tempat sampah khusus plastik
  2. Tempat sampah khusus botol
  3. Tempat sampah khusus kertas
  4. Tempat sampah khusus botol plastik
  5. Tempat sampah khusus botol kaca
Nah...... jika sudah demikian maka Anda layak dapat penghargaan, sebagai : tokoh ramah lingkungan. Rumahmu, sekolahmu, kantormu akan di kenang orang sepanjang jaman sebagai bahwa tempat yang bersih, peduli dengan sampah

Bagaimana Pulau Tikus Mendapat Namanya ?

Pada tahun 1780 sebuah kapal Jepang terdampar di pulau vulkanik kecil dan kosong di Kepulauan Aleutian. Seperti kebanyakan kapal pada masa itu, kapal itu dipenuhi tikus norwegia, yakni jenis tikus biasa yang mengisi seluruh belahan bumi. Tikus-tikus itu turun ke darat untuk menemui "surga tikus" dan akhirnya memberi pulau tersebut nama itu. Nama itu diberikan seorang kapten kapal asal Rusia pada sekitar tahun 1800.
Tikus yang berkembang biak cepat itu memakan telur dan anak burung-burung laut, bahkan burung-burung laut dewasa. Hama dari kapal karam itu membentuk permukaan pulau yang menjadi sekumpulan liang dan jalur yang dipenuhi kotoran tikus.
Pada tahun 1800 burung laut dan burung penyanyi sudah hilang dari pulau itu, begiti juga tanaman asli pulau itu. Serbuan yang sama oleh tikus pada ratusan pulau terpencil di penjuru bumi dituduh sebagai penyebab punahnya separuh burung laut dan reptil sejak tahun 1600-an.
Pada tahun 2007 Fish and Wildlife Sservice Pemerintah Amerika Serikat yang mengelola kawasan lindung perairan Laut Alaska, termasuk di dalamnya Pulau Tikus, mulai merencanakan membasmi si penyelundup itu. Prigram yang sama di lebih dari 250 pulau di seluruh dunia telah memungkinkan terjadinya pemulihan dramatis populasi burung dan tumbuhan asli.
Untuk membantu pulau-pulau yang sudah dipulihkan tetap bebas dari tikus, lembaga-lembaga resmi mengeluarkan atiran antitikus kepada pelabuhan dan kapal-kapal yang melaluio perairan di sekitar pulau-pulau itu.
(sumber : Geoweek, Kompas 25 Mei 2008)

1001 Keuntungan

Kalau kita berjalan ke daerah pegunungan, atau perbukitan, atau pedesaan kita masih merasakan bahwa Indonesia sungguh daerah agraris, kaya akan aneka jenis tanaman, tumbuhan, pepohonan. Tapi kalau kita mengadakan perjalanan dan mengalami kebisingan suara kendaraan, jengkel karena kemacetan, pengap bau knalpot, menghirup asap rokok orang disebelah kita, sungguh betapa ironis bahwa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang patut dibanggakan, tetapi disuguhi kegersangan alam. Alangkah bagus kalau kita bisa berbuat sesuatu untuk menunjukkan identitas Indonesia yang "kaya" sumber daya alamnya.
Pertanyaan kecil untuk direnungkan : Bisa berbuat apa saya dengan itu semua ? Bisakah kita membuat suasana lingkungan rumah tempat tinggal semakin asri dengan aneka jenis tanaman. Banyak keuntungan yang kita peroleh dengan hal yang demikian, antara lain :
  1. meminimalkan gas karbon dioksida (CO2), yang keluar dari asap kendaraan,
  2. menyerap debu jalanan yang dapat mengganggu pernapasan
  3. suasana hijau dedaunan menambah keasrian lingkungan
  4. semakin banyak tanaman akan mengundang persahabatan dengan kicauan burung-burung

Disamping itu berpengaruh terhadap perkembangan diri, seperti :

  1. Meminimalkan rasa malas dalam diri, apa sebab ? Begitu keluar dari rumah, kita akan berinisiatif merawat tanaman yang ada.
  2. Mengembangkan ide dan gagasan untuk semakin menambah perbendaharaan jenis tanaman.
  3. mengalihkan terbuangnya limbah : air dapat untuk menyiram, kaleng, dan botol dapat dijadikan pot atau vas.

Adakah gerak hati Anda, menumbuhkan budaya :ramah lingkungan ?

29 May, 2008

Ramah Lingkungan

Yang berbahaya dilingkungan kita;
1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.
2 . PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan . Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai. A. Kertas .>
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring. B . Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

JADILAH SAHABAT BAGI ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAKMUNGKIN KEPADA SAHABAT ANDA.

28 May, 2008

OLEH-OLEH
Pengelolaan harta Allah ……….
(Suryadi, CSA)

Kita ini bertugas mengelola harta Allah, maka harus hati-hati semua harus berdasar kehendak Allah!
Romo Anton ! Apakah boleh harta Allah itu kita gandakan, demi masa depan TAREKAT?
Memang terasa aneh, disatu sisi berkaul kemiskinan namun disisi lain yang dibahas adalah harta kekayaan, lebih riil lagi : deposito, tabungan, saham, obligasi, dan investasi. Juga bukan yang hanya hitungan belasan juta, tetapi puluhan, ratusan bahkan ”m”. Tapi inilah yang terjadi di Panti Semedi, Klaten 10 – 14 Agustus sebanyak 70 peserta yang terdiri dari Romo, bruder, suster pengelola keuangan tarekat yang diwadahi oleh MUPERKAS (Musyawarah Pemimpin Religius KAS) berkumpul menjalani pelatihan bagaimana menjadi ekonom yang lebih baik lagi. Lebih baik dalam arti dapat membuat laporan, mengelola, mengamankan, meningkatkan serta membijaki aturan pihak ektern yang terkait, contohnya pajak sehingga sesuai dengan standar yang dipakai saat ini. Dalam aturan dinamakan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi 45 (secara khusus membicarakan organisasi nirlaba / nonprofit oriented). Disamping tujuan utama adalah pelatihan masih ada tujuan lain yang hendak dicapai dalam workshop ini yakni upaya pengambilan kebijakan yang tepat berkaitan dengan dunia investasi. Sebenarnya acara ini merupakan kelanjutan dari workshop 1 tahun yang lalu di tempat yang sama. Para narasumber yang memberikan pelatihan inipun sebagian besar adalah narasumber yang sama. Mereka adalah orang-orang yang memang berkarya dalam bidang-bidang yang saat ini menjadi perhatian khusus tarekat pada umumnya. Bahkan muncul pernyataan dari Rm. Anton K. Gunawan, O.Carm bagaimana gereja Indonesia mengalami suatu ”keprihatinan” berkenaan dengan tokoh-tokoh yang mumpuni dalam dunia investasi. Investasi adalah sarana penyelamatan dan pengembangan dana yang dikelola dengan hukum bisnis yang legal. Pengambilan keputusan yang tepat dalam investasi akan menghasilkan keuntungan yang besar. Lalu apakah menjawab pertanyaan di atas : Boleh tidak mencari keuntungan berkaitan dengan dana-dana yang dimiliki Gereja (bc : kongregasi / tarekat / ordo / serikat) ? Tanpa pengelolaan yang baik usia Gereja di Indonesia cepat dan pasti akan mengalami kematian, dan ini yang harus diselamatkan ! Banyak cara dan sarana yang dapat dipakai oleh Gereja berkaitan dengan hal ini. Rm. Anton K. Gunawan, O.Carm saat ini masih bekerja di Kantor Departemen Keuangan KWI. Sudah cukup lama beliau berurusan dengan harta Gereja ini. Selanjutnya bahan yang di jadikan pelatihan bagi para ekonom juga berkenaan perpajakan sekaligus pelatihan bagaimana menyiapkan instrument untuk auditing baik internal maupun eksternal. Bagaimana men-sikapi aturan Dirjen Pajak dengan cara dan strategi tepat sehingga bisa aman dan bijaksana. ”Berikan apa yang menjadi hak kaisar, dan berikan apa yang menjadi hak Allah”

Pembuatan pelaporan keuangan yang sesuai standart PSAK 45 di dampingi oleh staf konsultan Drs. Budidarmodjo, tim dari Semarang. Khusus pelatihan auditing, MUPERKAS yang saat ini di ketuai oleh Rm. Mulyono (provinsial MSF) mendatangkan Bp. Aloysius Haryono Yusuf cs. Pak Haryono Yusuf adalah dosen akuntansi UGM, yang terkenal dengan buku tulisannya yakni Dasar-Dasar Akuntansi, yang dipakai sebagai buku pegangan para mahasiswa Fakultas Ekonomi di universitas-universitas. Sedang perpajakan di latih oleh Ibu Lanasastri Setiadi, pakar pajak dari Bandung. Beliau juga menjelaskan apakah Tarekat itu perlu mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ? Dijelaskan oleh Ibu Lana bahwa menurut Undang-Undang Pajak, Tarekat adalah subyek pajak, tetapi bukan obyek pajak, maka .....lha untuk apa NPWP, jadi ya ndak perlu atau jika mau gengsi-gengsian silahkan tapi konskuensinya digendong sampai mati ! demikian penjelasan ibu Lana.

Pelatihan yang diselenggarakan MUPERKAS ini juga diikuti oleh para ekonom / keuangan Yayasan diluar MUPERKAS, mereka menyadari betapa pentingnya pengelolaan kekayaan tarekat sehingga mengetuk panitia yang diketuai oleh Sr. Anita Nudu (propinsial ADM) untuk diperbolehkan mengikuti pelatihan ini. Dengan gaya humoris yang tinggi dikatakan “Ok, boleh-boleh saja ikut ! tapi harus bayar, sambil bertujuh belasan bersama !. Dan benar disela-sela sessi berhasil dikoleksi judul-judul lagu nasional yang ketika dinyanyikan syairnya tidak ada yang tuntas alias lupa. Di katakan oleh Propinsial SY (panitia sekaligus moderator) Rm Priyono Marwan : “Keuskupan Agung Semarang adalah keuskupan yang humanistiknya tinggi, kami selalu open berkaitan dengan hal-hal seperti ini, maka mari sama-sama belajar mengelola harta Allah sambil ber fund raising “. Benar bahwa dalam pelatihan ini Romo Pri meminta kesediaan anggota serikatnya yakni Direktur JRS Rm. Suyadi, SY untuk berbagi ketrampilan dalam penyusunan Project proposal dan trik berfund raising. Untuk membantu pelatihan ini setiap peserta memang di haruskan membawa alat bantu yakni komputer notebook (laptop), dan memang banyak membantu dalam pelatihan ini.
Diakhir acara panitia meminta setiap tarekat untuk membuat rekomendasi yang ditujukan bagi para provinsial tentang apa yang harus segera diambil dan dibijaki. Diminta oleh panitia untuk menyampaikan rekomendasi itu kepada Pimpinan tarekat yang bersangkutan sepulang dari pertemuan ini. Semoga !


_______________________

27 May, 2008

TIPS

Banyak orang mengatakan : Tidak punya waktu ! Sibuk ! Waktu ku habis !. Berati Anda belum pintar mengatur waktu. Waktu selalu ada. Bukankah Tuhan memberi hari yang cukup untuk Mu ? Kami tawarkan kepada Anda, saya kira ini baik kalau dilakukan, agar hidup ini lebih berarti.

  1. Sebelum tidur malam, heninglah sesaat ingat kembali langkah hidupmu dari bangun pagi sampai mau tidur. Bisa 3 - 5 menit.
  2. Buat 1 niat baik untuk hari esok.
  3. Sebelum beranjak dari tempat tidur pagi hari, katakan : Aku harus semangat !
  4. Berikan senyum pertama mu pada orang yang kamu jumpai dan, katakan : Selamat Pagi.
  5. Sesampai di tempat kerja : tulislah rencana yang akan kamu lakukan hari itu.
  6. Siang hari ketika berpisah dengan teman se kerja mu katakan : Salam untuk semua yang ada dirumah ! Malam hari tulislah dalam buku harian mu : Pengalaman baik dengan orang lain dan pengalaman tidak baik pada orang lain.
  7. Dan katakan dalam hati : SUDAHKAH HARI INI AKU BERBUAT BAIK !