09 June, 2008

Tips hemat (3)

LAKUKAN dari diri sendiri-dari hal-hal kecil-lakukan mulai saat ini juga, SELAIN ITU, Lakukan juga bersama-sama atau dengan membentuk/bergabung dalam organisasi/komunitas ramah lingkungan.
Adapun yg bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut :

PENGELOLAAN SAMPAH
  1. Membuang sampah pada tempatnya
  2. Memisahkan pembuangan sampah sesuai sifatnya (organik dan anorganik)
  3. Recycle / Mendaur atau memproses ulang sampah
  4. Reduce / Mengurangi pemakaian barang-barang yang kurang ramah lingkungan seperti plastik, dll.
  5. Reuse / Menggunakan kembali plastik maupun barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan
  6. Tidak membakar sembarangan pada musim panas / asap
MENGURANGI SUMBER POLUSI LINGKUNGAN

  1. Mengurangi Sumber Polusi Kendaraan
  2. Efisiensi penggunaan bahan bakar
  3. Menservis mesin kendaraan secara teratur
  4. Tidak ngebut jika tidak dalam kondisi terburu-buru
  5. Tidak menggunakan kendaraan bermotor ( jalan kaki, sepeda, dll ) pada saat tertentu jika memungkinkan
  6. Tidak merokok & membuang puntung rokok sembarangan
  7. Mengurangi Sumber Polusi Air
  8. Tidak membuang sampah ke selokan, parit atau sungai
  9. Memiliki bak penampungan limbah di sekitar tempat tinggal
HEMAT LISTRIK

  1. Mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan
  2. Menggunakan lampu hemat energi
  3. Menggunakan peralatan listrik ramah lingkungan

PELESTARIANLINGKUNGAN

  1. Mau dan suka menanam pohon
  2. Tidak melakukan perusakan tanaman & lingkungan


SEMOGA BISA MEMBANTU

Tips Ramah Lingkungan

Mencintai Lingkungan di Kamtor

  1. Pastikan bahawa semua peralatan kantor dalam keadaan off ketika : malam hari atau pada akhir pekan
  2. Matikan layar komputer apabila sedang beristirahat makan siang
  3. Matikan lampu ketika ruangan tidak digunakan
  4. Hemat kertas : jangan biasakan langsung membuang kertas gagal print, tetapi potonglah untuk dijadikan memo
  5. Belilah perangkat kantor, seperti komputer, printer, dan mesin fotokopi yang hemat energi
  6. Jika mungkin gunakan media email lebih sering untuk menghemat kertas
  7. Batasi penggunaan kendaraan bermotor untuk perjalanan jarak yang pendek, jika mungkin kenapa tidak jalan kaki ? Ingat jalan kaki dapat menjadi langkah bijaksana selain hemat energi, hal ini akan membuat Anda bugar!
  8. Apabila harus menggunakan mobil, matikan mobil apabila menunggu lebih dari 30 detik
  9. Cek tekanan ban mobil, karena apabila tekanan kurang 0,5 bar dari normal akan meningkatkan penggunaan bahan bakar sebesar 5%
  10. Usahakan untuk tidak memanaskan mobil dalam posisi berhenti. Mobil akan lebih cepat panas apabila dikendarai, sehingga Anda akan menghemat bahan bakar
  11. Turunkan bagasi apabila Anda tidak membutuhkannya lagi, karena 100 kilo beban akan menambah penggunaan 1 liter bahan bakar lebih banyak dalam jarak 100 km
  12. Atur parkir kendaraan Anda sekali benar, sehingga tidak kena tegor untuk memperbaiki ulang posisi parkir.

08 June, 2008

Kunjungan Wisata (2)

Pulau Kemaro, Legenda Cinta Abadi (2)

Pulau Kemaro menyimpan legenda tentang cinta yang abdai. Legenda itu semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda.
TIAP kali perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 Tahun Baru Imlek) tiba, ribuan warga Tionghoa dalam dan luar negeri berduyun-duyun mengunjungi Pulau Kemaro, pulau yang membelah Sungai Musi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bukan hanya umat Budha Tridharma yang datang berkunjung, tidak sedikit umat Muslim pun ikut menyambangi pulau yang juga dikenal sebagai 'Pulau Jodoh' ini.
Pulau Kemaro adalah satu obyek wisata religius di Kota Palembang. Pulau ini memiliki luas 5 hektare dan letaknya sekitar 3 mil di sebelah hilir Jembatan Ampera, Palembang. Akar budaya dan legenda yang terkandung di dalamnya menjadi magnet yang mampu menarik minat banyak orang.
Pada malam perayaan Cap Go Meh, suasana di Pulau Kemaro bak pasar malam di negeri Tirai Bambu. Kedai makanan dan minuman sengaja didirikan untuk menjamu para tetamu yang datang dari Cina, Jepang, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Pengunjung semakin dimanjakan karena disediakan jembatan ponton untuk menyeberangi Sungai Musi.
Malam kian semarak oleh lampion merah dan atraksi barongsai. Jangan heran kalau para remaja datang dengan misi ganda. Untuk beribadah dan mencari jodoh. Mereka saling berkenalan dengan lawan jenis, mojok di kedai, lantas bertukar nomor ponsel. Pertemuan selanjutnya diatur kemudian.
Keberadaan Kelenteng Hok Cang Bio yang dibangun sejak tahun 1962 --sebelumnya kelenteng ini hanya berupa bangunan gubuk--memiliki makna ritual yang tinggi bagi penganut Tridarma. Begitu juga makam buyut Siti Fatimah yang dipercaya sebagai lambang cinta sejati. Sehari sebelum perayaan Cap Go Meh, panitia memotong kambing hitam di dekat makam itu.
Perlambang cinta yang abadi semakin kental terasa dengan keberadaan pohon cinta yang terletak di belakang pagoda. Sebagai pelengkap, Yayasan Pulau Kemaro saat ini sedang membangun satu pagoda delapan tingkat.
Suasana
SEJUK terasa di bawah rindangnya puluhan pohon angsana raksasa. Perahu getek merupakan salah satu alat transportasi sungai yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Kemaro. Terbuat dari kayu dengan panjang sekitar empat meter, perahu ini digerakkan oleh mesin motor.
Pada Zaman Kesutanan Palembang, di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan II, Pulau Kemaro adalah benteng pertahanan sewaktu melawan penjajah. Pada zaman itu pula Pulau Kemaro disebut Benteng Tameng Ratu yang dikomandoi Pangeran Ratu.
Pasca launching program Visit Musi 2008, 5 Januari lalu, Pulau Kemaro kian dilirik pengunjung, sekedar berwisata, beribadah, atau mendalami misteri yang terkandung di dalamnya. Atas keanekaragaman budaya, Pulau Kemaro resmi ditetapkan sebagai salah satu objek wisata andalan Kota Palembang.
Transportasi
MENUJU Pulau Kemaro tidaklah sulit. Ada dua rute yang dapat ditempuh. Pertama mengarungi Sungai Musi dengan naik kapal wisata atau perahu getek dari Dermaga Benteng Kuto Besak, di samping Jembatan Ampera. Tarif berkisar antara Rp 20.000 sampai 50.000. Lama perjalanan sekitar 30 menit. Angkutan wisata Sungai Musi di atas tidak langsung ke Pulau Kemaro tetapi juga singgah di objek wisata lainnya dengan rute perjalanan BKB-Ki Merogan-Kampung Kapitan-Bagus Kuning- Pulau Kemaro-Masjid Lawang Kidul-BKB. Namun kalau mau langsung ke Pulau Kemaro, pemilik kapal tentu akan melayani dengan senang hati.
Kedua melalui jalan darat ke Dermaga Intirub di Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Jaraknya sekitar dua kilometer dari PT Pusri. Di dermaga telah menunggu perahu getek dengan biaya berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Perahu getek yang memuat enam penumpang ini biasanya akan mengelilingi Pulau Kemaro, mampir, dan pulang ke dermaga lagi. Kalau hanya minta antar menyeberang, waktunya tidak lebih dari lima menit. (Sriwjaya Post/Aang Hamdani)

Mengenal Candi

Treking dari Candi ke Candi di Ambarawa
CANDI GEDONG SONGO
Gedong Songo adalah kompleks percandian yang terletak di kaki Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Dinamakan Gedong Songo karena candi (gedong) di tempat itu berjumlah sembilan (songo). Dari satu candi ke candi lain, Anda bisa menyusur jalan setapak menguji otot kaki dan panjangnya napas.
Secara administratif, percandian ini berada di wilayah Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Berada pada ketinggian 1.200-1.300 meter di atas permukaan laut, kompleks candi ini pada awalnya disebut sebagai "Gedong Pitoe". Sebabnya, pada waktu ditemukan, percandian ini hanya ada tujuh bangunan candi. Namun selanjutnya ditemukan dua bangunan candi lagi sehingga kemudian dinamai dengan percandian Gedong Songo. Kata gedong dalam bahasa Jawa berarti bangunan, sedangkan songo berarti sembilan. Dengan demikian arti Gedong Songo adalah, sembilan bangunan candi.
Meski nama yang diberikan adalah Gedong Songo, percandian ini hanya memiliki lima candi yang masih utuh. Sedangkan bangunan lain tinggal bagian pondasinya saja atau kaki bangunannya saja. Kelima candi tersebut telah dipugar oleh Dinas Purbakala. Candi Gedong I dan II dipugar pada tahun 1928 sampai tahun 1929 dan tahun 1930 sampai tahun 1931. Pemugaran candi, terutama candi Gedong III, IV, dan V dan penataan lingkungan secara menyeluruh dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada 1972-1982.
Candi ini memuat fragmen-fragmen sejarah kebesaran budaya Hindu. Kesembilan candi tersebut berada di lereng-lereng bukit yang letaknya terpisah satu sama lain. Untuk mengunjungi semua candi Anda bisa menyewa kuda sambil menikmati keindahan alam dan kesegaran udara pegunungan. Cukup dengan biaya Rp 25.000 Anda dapat menunggang kuda menikmati candi dan pemandangan alam. Namun bila Anda ingin melakukan jalan sehat, Anda bisa jalan kaki sepanjang 4 kilometer.
Gajah dan Yoni
Meskipun masa pendirian Candi Gedong Songo ini belum diketahui secara pasti, berdasarkan bentuk seni bangunan, para ahli menafsirkan percandian ini didirikan hampir sezaman dengan percandian di Dieng. Dengan demikian percandian ini juga termasuk bangunan Hindu tertua di Propinsi Jawa Tengah. Kenyataan ini dapat dilihat pada arca atau relief yang menempati relung-relung candi seperti arca Ciwa Mahadewa, Ciwa Mahaguru, Ganeca, Durga Mahisasuramardhani, Nandiswara dan Mahakala serta Yoni yang ada pada bilik candi.
Percandian Gedong Songo merupakan kelompok candi yang dibuat pada kurun waktu antara abad VII - IX Masehi. Diperkirakan, candi-candi ini dibangun oleh Raja Sanjaya, raja Mataram kuno pada sekitar abad 8 Masehi atau sekitar tahun 927 M. Melihat langgam arsitektur dan pendirinya yang beragama Hindu, Candi Gedong Songo jelas merupakan candi yang dibangun untuk pemujaan. Candi ini kali pertama dilaporkan keberadaannya oleh Gubernur Jenderal Raffles pada 1740.
Keistimewaan pada percandian Gedong Songo antara lain terdapat pada arca gajah dalam posisi jongkok. Arca ini terletak pada candi Gedong III dan Yoni dalam bentuk persegi panjang yang terletak pada candi Gedong I.
Lukisan Alam
Menikmati keindahan sembilan candi dalam satu tempat, itulah kelebihan kompleks Candi Gedong Songo ini. Kompleks ini tak hanya menyiratkan suasana tempo doeloe, tapi juga keindahannya. Dikelilingi hamparan bunga dan hutan pinus, Anda bisa menikmati segarnya aroma getah pinus dan wangi bunga mawar. Selain itu, karena letaknya yang tinggi, dari tempat ini Anda bisa menyaksikan lukisan alam kota Ambarawa dan genangan air Rawapening dengan latar Gunung Sumbing dan Sindoro. Benar-benar menakjubkan.
Komplek candi ini berderet dari bawah ke atas yang dihubungkan dengan jalan setapak bersemen. Satu candi yang berada di puncak paling tinggi disebut Puncak Nirwana.
Kuburan Dasamuka
Gunung Ungaran, tempat Candi ini, menurut cerita rakyat memiliki keterkaitan dengan perebutan Dewi Sinta antara Hanoman dan Dasamuka. Menurut cerita pewayangan, Dasamuka menculik Dewi Sinta dari sisi Rama, suaminya. Terjadilah perang besar untuk merebutnya. Dasamuka dan bala tentara raksasanya melawan Rama yang dibantu pasukan kera pimpinan Hanoman. Namun, Dasamuka yang sakti tak bisa mati kendati dirajam berbagai senjata oleh Rama. Karena itu, Hanoman yang anak dewa itu kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menimbun tubuh Dasamuka. Jadilah Dasamuka tertimbun hidup-hidup oleh gunung yang kemudian disebut sebagai Gunung Ungaran.
Kabarnya, setiap hari Dasamuka kerap merintih dengan suara menggelegak meski suara itu diyakini berasal dari sumber air panas yang terdapat di tempat itu. Sumber air panas yang mengandung belerang itu menjadi tempat mandi untuk menghilangkan beberapa penyakit kulit.
Obyek wisata sejarah ini letaknya tak begitu jauh dari obyek wisata Bandungan, hanya sekitar 5 km. Terletak di Desa Candi, Kecamatan Somowono Ambarawa, Kabupaten Semarang, Candi Gedong Songo juga bisa Anda kunjungi melalui kota Ambarawa yang berjarak sekitar 15 km, yaitu ke arah barat melewati obyek wisata Bandungan. Jika dari Ungaran jaraknya hanya 12 km melalui Karangjati. Lokasinya mudah dijangkau karena banyak angkutan umum yang siap mengantar Anda ke sana.
Kalau Anda adalah tipe orang yang tidak mudah puas melihat sesuatu hanya sekali saja, Anda bisa bermalam di area bagian bawah sebelum Candi Gedong I. Area itu biasanya digunakan anak-anak muda yang hendak berkemah.
(dicopi dari tulisan Andi Susanto, Kompas.com:Tracking dari candi ke candi)

06 June, 2008

Tips hidup hemat

Aturan pertama, cara terbaik untuk menghemat uang ialah mengatur keuangan secara tepat dan efisien. Dan cara terbaik ialah jangan membeli barang yang tidak diperlukan.

Kadang yang orang pikir mereka "perlukan", hanya sekedar "diinginkan", dan kadang yang "diinginkan" itulah yang suka didahulukan saat belanja. Jadi, saat belanja, jangan banyak ‘menghayal' ketika melihat barang-barang didepan anda. Berhadapanlah dengan kenyataan akan apa yang dibutuhkan untuk dibeli saat itu.

Tips :

1. Perhatikan dengan seksama kemana uang anda pergi. Miliki memo kecil untuk mencacat apa yang dibutuhkan dan mencatat apa yang anda beli. Seperti sihir, sebenarnya cara ini cukup ampuh untuk mencegah and amembuang uang percuma. Terbiasa mencatat juga akan membantu anda menjadi lebih cermat dan tentu lebih hemat saat belanja.

2. Jangan suka belanja mendadak. Makin banyak waktu untuk belanja, makin hematlah anda. Anda bisa membandingkan harga sebelum akhirnya mengambil keputusan. Hukum ini berlaku lebih pada momen-momen tertentu seperti persiapan merayakan hari besar, ulang tahun, dll.

3. Uang cash adalah raja. Kalau belum jadi konglomerat dengan limpahan uang di desposito, lebih baik bawa uang cash di dompet untuk dibelanjakan, dibandingkan memakai kartu kredit.

4. Jadilah penawar sejati. Jangan malu untuk menawar. Kalau memang malas, belanjalah dengan teman yang jago menawar. Dengan begitu anda bisa menghemat sejumlah uang walau tidak terlalu besar jumlahnya, dan uang itu bisa dialokasikan untuk keperluan yang lain.

5. Jangan lupa bawa daftar belanja anda. Dan biasakan untuk tidak membeli apapun yang tidak ada dalam daftar tersebut.

6. Jangan pergi belanja dalam keadaan lapar. Itu akan membuat anda jadi boros membeli makanan yang harganya bisa relatif mahal. Kalau bisa makan dulu di rumah sebelum pergi, itu akan jauh lebih baik. Kecuali memang niat makan diluar....

7. Jangan belanja dalam keadaan bingung, sedih atau sedang dalam masalah lain. Terutama pada wanita, belanja dalam keadaan seperti ini akan membuat anda lapar mata dan akhirnya membeli sesuatu yang sama sekali tidak perlu.

8. Belanjalah sendirian. Bawa pasangan atau anak ketika belanja akan membuat anda ‘tergoda' untuk membeli sesuatu untuk mereka. Tinggalkan saja mereka dirumah.

9. Jangan langsung buang bukti pembayaran. Anda bisa baca ulang bukti itu untuk menjadi bahan perhitungan dan ‘perenungan'. Dan siapa tahu barang yang anda beli rusak, anda bisa mengembalikannya dengan membawa bukti itu.

10. Jangan malu cari barang tertentu di toko barang bekas atau garage sale. Jika pandai memilih, anda bisa menghemat sejumlah uang untuk barang yang masih berkualitas baik.

Kiat Hemat Energi (3)

Jangan Biarkan berdiam diri

Tahukah Anda ? bahwa kemungkinan lebih dari lima persen biaya tagihan listrik berasal dari perangkat elektrik yang dibiarkan "berdiam diri" alias stand by.
Pesawat televisi, tape recorder, microwave adalah contoh beberapa perangkat yang kerap dibiarkan berdiam diri. Memang tujuannya untuk memudahkan, agar juka diperlukan dapat langsung bisa dinikmati, tanpa repot-repot mencolokkan kabel tapi kita langsung tekan power on perangkat yang kita stel langsung nyala, memang cepat tapi kita lihat akibatnya !
Meski konsumsi dayanya sangat-sangat kecil, katakanlah kurang dari 5 watt, namun jika berlangsung terus menerus, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun dapat kita kalkulasi biaya nganggur yang kita keluarkan. Untuk mengetahu hal-hal ini sangat sederhana, jika masih ada indikator lampu yang menyala berarti peralatan tersebut masih mengkonsumsi listrik, sekedar tips agar Anda tidak repot-repot taruhlah colokan pada posisi yang mudah dijangaku, sehingga tidak merepotkan jika hendak mencopot atau memasang kabel tersebut. Atau gunakan colokan yang memiliki skalar sehingga lebih memudahkan.

Kiat Hemat Energi (2)

Gunakan Lampu hemat energi
Ketika gelap tiba, lampu-lampu pun dinyalakan untuk penerangan. Anda dapat menghemat energi listrik dengan menggunakan lampu yang hemat energi.
Banyak orang enggan beralih ke lampu hemat energi karena harganya relatif mahal dibandingkan bola lampu biasa. Pada hal kalau mau berhitung secara ekonomis dalam jangka waktu yang panjang pengggunaan lampu hemat energi justru lebih ekonomis, sekaligus juga ramah lingkungan (Tema Aksi Puasa Pembangunan 2008).
Sebagai contoh, untuk mendapatkan terang seperti lampu pijar 60 watt, Anda cukup menggunakan lampu hemat energi sebesar 11 watt. Memang harga lampunya bisa 2 atau 3 kali lebih tinggi, namun biaya listrik yang dipergunakan dalam waktu sebulan hanya sekitar seperenamnya atau lebih hemat hingga 75%. Mau pilih yang mana ?
(sumber : Kompas, 6 Juni 2008, Inspiratorial)

Hari Lingkungan Hidup 2008

Kiat Hemat Energi di dalam Rumah
Hidup dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan kini sedang populer. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghemat energi dan arah kedepan adalah menyelematkan bumi. Tidak usah jauh-jauh mari mulai dari dalajm rumah kita masing-masing :

Hemat air di kamar mandi
Apakah Amda t5ermasuk orang yang senang mengguyur tubuh setelah setengah harian bekerja / beraktivitas ? Tentu halk ini sangat menyenangkan dan menyegarkan. Namun, pengunaan air yang berlebihan juga bukan tindakan yang baik dilihat dari kacamata pelestarian lingkungan hidup. Gunakan air seperlunya, caranya ?
Umumnya penggunaan air di kamar mandi, apakah menggunakan bak mandi atau shower. Dan jika Anda menggunakan pemanas elektrik, maka energi yang disedot untuk kebutuhan mencuci tubuh ini semakin banyak lagi. Anda dapat menghemat air dan sumber daya untuk mandi dengan mengurangi : memperkecil ukuran gayung atau Anda dapat mengurangi jumlah siraman ke tubuh Anda misalnya yang biasanya 30 gayung, buat menjadi 25 gayung, atau yang terbiasa 20 siraman buat menjadi 17 siraman. Jika mungkin ganti selang shower menjadi lebih kecil. Anda Lihat Anda telah menghemat air. Anda juga dapat mengurangi waktu Anda berada di kamar mandi apalagi Anda terbiasa menyalakan lampu di sana. Jika biasanya 15 menit apakah Anda bisa mengurangi menjadi 12 menit. Lihat Anda telah hemat listrik selama 2 menit.Banyak oramg terbiasa bersenandung di kamar mandi, menyanyi di kamar mandi menyebabkan waktu Anda tersita, listrik Anda pun terbuang maka pindahkan hobby Anda bersenandung di kamar mandi ke luar kamar mandi. Tanpa sadar Anda menghabiskan waktu, menbuang air sia-sia, membuang energi / sumber daya cuma-cuma. Tak salah Anda mematok waktu Anda berada di kamar mandi dan energi yang terpakai juga dibatasi.

05 June, 2008

Peduli Lingkungan

Refleksi bagi kita semua !

Pernahkah anda menengadahkan wajah untuk melihat langit Jakarta, Bandung, Yogyakarta, atau Surabaya?

Jika pernah, pasti anda juga sudah tahu bahwa langit di jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia sudah tidak biru lagi. Udara kota sudah dipebuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Jika keadaan ini tetap bertahan selama dua puluh tahun ke depan, tidak mustahil kita akan menghadapi kenyataan bahwa kota-kota besar tersebut sudah tidak layak huni.

Bayangkan (imajinasi) saat itu orang-orang tidak bisa lagi keluar rumah dengan leluasa. Mereka harus memanggul sebuah tabung berat oksigen untuk sekadar membeli garam (yang juga sudah terkontaminasi polutan) ke warung depan. Dan tidak mustahil akan muncul banyak mutan berkepala dua yang gennya mengalami mutasi akibat polutan berbahaya.

Seram bukan? Anda semua pasti tidak ingin semua itu menjadi kenyataan.

Kompas 31/07/14 juga menulis :

Kita perlu belajar melalui pengalaman dari negara lain dalam hal polusi udara kota ini. Pada tahun 1990-an dilaporkan bahwa di Cubatao, Brasil, terjadi tragedi lingkungan yang cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat dilahirkan, sedangkan 40 yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama hidupnya. Pada era tahun tersebut, dengan 80.000 penduduk, Cubatao mengalami sekitar 10.000 kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit tuberkulosis (TBC), pneumonia, bronkitis, emfisema, asma bronchiale, serta beberapa penyakit pernapasan lain.

Memprihatinkan bukan?

Nah, sekarang waktunya kita mengenyampingkan gengsi. Waktunya kita mengenyampingkan rasa pamer terhadap kekayaan yang kita punya. Ikutlah perpartisipasi menjaga lingkungan dengan : NAIK ANGKUTAN MASSAL atau ANGKUTAN YANG BEBAS POLUSI.

Bukan, bukan berarti anda harus naik truk sapi atau delman untuk pergi ke kantor.

Masyarakat jakarta bisa bepergian dengan Busway - yang sudah mulai memakai bahan bakar hidrogen - atau Bis Kota (yang perlu diremajakan) atau Kereta Listrik. Sadarlah anda bahwa semakin banyak orang yang mengendarai BMW sekarang, semakin banyak mutan di masa yang akan datang. Dewasa ini juga semakin banyak komunitas yang mengadakan acara bersepeda ke kantor (bike to work).

Kita semua sudah mengetahui akibat dari polusi. Dan kita juga sudah mengetahui salah satu cara untuk ikut menjaga lingkungan. Cintailah lingkungan dengan MENJAGANYA.

(sumber : Cintailah lingkungan www.google.com)

03 June, 2008

Serba-serbi

Bersahabat dengan Kaum Muda, bersahabat dengan Allah
Oleh : Suryadi, CSA



Gereja Keuskupan Agung Semarang (KAS) mencanangkan tahun 2008 sebagai “Tahun Anak dan Remaja” Penetapan ini bukan sekedar memberi perhatian pada anak dan remaja yang semakin diakui sebagai penentu (bukan sekedar penerus) masa depan Gereja, melainkan juga sebagai gerakan bersama membangun habitus baru menuju upaya semakin menjadi persekutuan paguyuban-paguyuban murid-mirid Yesus Kristus yang mewujudkan Kerajaan Allah yang memerdekakan. Mewujudkan Kerajaan Allah di mengerti sebagai upaya memperjuangkan persahabatan dengan Allah, untuk mengangkat martabat pribadi manusia. (Berita Misi , Missio KKI No. 21)

Berbicara mengenai kaum muda sebenarnya bagi bruder CSA bukan lagi kata asing. Bahkan ini masuk dan bergema dalam langkah perjalanan hidup sekaligus menjadi tujuan mengapa kongregasi ini didirikan. Dalam Konstitusi CSA sangat jelas di nyatakan bahwa : Kongregasi ini didirikan demi pendidikan kristiani kaum muda (Konst. 1.4.1). Lebih jelas lagi Aloysius Gonzaga, pelindung kongregasi kita diangkat oleh Bapa Suci menjadi santo teladan bagi kaum muda, oleh karena keteladanan dalam kemurnian dan semangat belajarnya.

Hidup bersama dengan kaum muda (bc : asrama) lebih dari tiga tahun, di mana ikut ambil bagian dalam pendampingi belajar, pembinaan rohani baik secara pribadi maupun bersama, mengisi rekoleksi, pemimpin doa bersama; saya rasakan sungguh mampu menggerakkan pola pikir bahwa saya mengenal kekuatan inti yang mendayai gerak mereka. Hidup bersama dengan anak jaman (dalam banyak hal relatifmemilih yang praktis, instant, menyenangkan) menjadi wahana pembelajaran memaknai hidup secara baru. Secara tidak langsung mereka memberi saya suatu kesempatan untuk bersentuhan, mengukir pengalaman diutus untuk memberi hidup. Artinya pengalaman itu memneri dorongan pada saya untuk menjadi total dalam pelayanan bagi mereka, yang memerlukan pendampingan dengan kata lain menjadi sahabat bagi kaum muda. Merasakan apa yang dirasakan, jauh dari orang tua, belajar kelompok, mengerjakan tugas, diskusi.

Menjadi sahabat dapat di pahami sebagai ungkapan : mau mendengar suara hati, keluh kesah, uneg-uneg, ide / gagasan, usulan dan pengharapan agar tecapainya suasana damai, akrab dan penuh persaudaraan. Ketika diri ini mampu membuka telinga untuk mendengarkan apa yang orang lain bagikan, kemudian hati ini terbuka untuk secara “legowo lan sumeleh” (=lepas bebas) merasakan sebagaimana yang dirasakan maka terwujudlah persahabatan dengan Allah yang menghendaki agar kita bersaudara dengan yang lain, mau menerima sebagai bagian dari hidup kita sendiri, maka Kerajaan Allah akan nyata hadir dan sungguh dirasakan..
Masuk dalam terekat yang berumah induk di wilayah gerejani Keuskupan Agung Semarang, paling tidak satu hal yang dapat dibanggakan yakni mempunyai pijakan yang kuat dalam gerakan menterjemahkan pendidikan kristiani kaum muda. KAS telah mencanangkan tahun 2008 sebagai tahun Anak dan Remaja , sekarang apa yang bisa kita lakukan ?
Masuk dalam dimensi kenabian CSA diutus ke dunia yang sekarang, seyogyanya menanggapi tawaran Allah, lebih dekat dengan kaum muda harus senantiasa berefleksi sejauh mana karya yang berhubungan dengan kaum muda mendapat tempat di hati para anggotanya. Pola pendampingan yang selama ini berjalan apakah sesuai dengan tuntutan jaman. Kadang kita justru terpatri pada keinginan dan harapan yang tidak sampai pada sasaran. Diskusi dan tanggapan menghakimi lebih dominant, di bandingkan solusi yang di wujudkan secara nyata. Ide dan gagasan seakan sudah mewakili jalannya roda penanganan, namun perlu diingat bahwa idealisme berbenturan dengan realita yang terjadi. Lebih dari itu CSA sebagai tarekat yang mempunyai option kerasulan dalam pendidikan iman kristiani, dan secara khusus bagi kaum muda maka, model kenabian yang dihidupi oleh para bruder mengacu pada dasar iman untuk membangun peradaban. Sedang misinya “….pergi dan ajarlah….” Hal ini mendorong masuk pada front kehidupan yang terdepan diutus untukm mengajar dalam dunia dan untuk dunia (sumber : buku Kharisma & spiritualitas CSA, hal. 27). Disinilah keapostolis aktifan CSA yakni berkarya ditengah dunia sejalan dengan arah Gereja.
Pendidikan iman kaum muda yang dimaksud adalah pendidikan dengan semangat kasih dan damai berlandaskan kepercayaan besar kepada Tuhan, yang senantiasa peka terhadap tanda – tanda jaman yakni kritis, kreatif, inovatif dilandasi pengabdian dengan sukacita. Dengan meneladan Yesus sendiri sebagai Gembala (pendidik), dimana gembala harus mengenal bahasa, cara hidup, kebiasaan gembalaannya (dalam hal ini adalah anak asuh, murid / siswa, binaan …) maka dalam karya perutusan yang dijalankan oleh para bruder CSA tidak meninggalkan semangat kemuridan Yesus. Beriman bagi CSA berarti menerima dan mengakui kebenaran-kebenaran, dalam pengertian kristiani berarti menjadi murid ( dan sahabat) Yesus, dengan kata lain pula dapat dimengerti sebagai alter Christus atau (Kristus) kecil yang lain untuk melanjutkan tugas perutusan yang dilakukan oleh Kristus yakni mewartakan Kerajaan Allah.

Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang dalam suratnya yang dibacakan pada saat Ekaristi mengawali Tahun Anak dan Remaja menuliskan : “Dengan cara yang berbeda-beda terlibatlah dalam kegiatan Gereja, entah itu sebagai misdinar, pengerak kategorial seperti PIA, PIR. Dengan cara itu artinya sudah ikut mengembangkan umat Allah. Pesan ini menjadi istimewa karena disertai ilustrasi : Ada seorang anak SD bernama Didik, pada suatu hari mengikuti tes dengan harapan bisa lolos menjadi pemain inti, kekhawatiran Ibunya menjadi kenyataan bahwa ia sungguh tidak terpuilih menjadi pemain inti. Namun apa yang menjadi komentar Didik ? Bu, saya dipilih untuk bertepuk tangan dan bersorak-sorai! Dengan kata lain, Didik cukup menjadi penonton saja, namun ia menerima dengan ”legowo”, tetap bangga dengan prestasinya meskipun sangat tidak kelihatan bahkan tidak diperhatikan orang. Pertunjukan sehebat apapun tanpa ada yang bertepuk tangan dan bersorak-sorai, tidak lagi menjadi pertunjukan yang hebat. Sebagai pendamping anak, kadang kita tidak sampai pada hasil pemikiran, bahwa tidak sedikit pola pikirnya jauh lebih dewasa dibanding usianya.

Berpedoman dengan ajakan tersebut CSA terlebih para anggotanya harus berani memberi warna dalam Gereja. Tidak mengejar ketenaran, kehebatan, popularitas, namun menjadi bruder CSA yang sungguh CSA. Aloisius Gonzaga, pemuda dari Lombardia menolak kebangsawanan (kemewahan, terkenal, popular, hidup terjamin). Ia memilih untuk melayani bagi sesama yang sakit, dan menderita. Ia sungguh menjadi orang muda yang rendah hati, setia kepada Allah. Dengan menjadi pelopor kegiatan pendampingan, pengajaran, atau setidaknya ambil bagian menggerakkan anak agar aktif dalam kegiatan Gerejani, menjadi teman dan sahabat bagi anak, remaja dan kaum muda berarti membangun kerajaan Allah di dunia. Atau minimal kita, mengenalkan karya perutusan dalam pendampingan terhadap mereka. Keaktifan anak di Gereja menjadi tanda kebesaran Allah. Menjadi sahabat bagi kaum muda berarti menjalin persahabatan dengan Allah.

Kunjungan Wisata (2)

Kunjungan wisata kali ini saya ajak Anda semua mengunjungi daerah di Sumatera tepatnya yang ada di Sumateraa Utara.

Sumatera Utara memiliki berbagai tempat pariwisata yang patut dikunjungi para wisatawan yang berkunjung ke daerah Sumatera Utara, dan banyak hal yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan yang berasal dari Luar Negeri, dan pada tahun sebelumnya SUMUT telah mempersiapkan diri mengahadapi kawasan perdagangan bebas ASEAN ( AFTA ) pada tahun 2003 yang lalu, dengan mengandalkan segala potensi yang ada di Sumatera Utara, termasuk Sektor Pariwisatanya. Oleh karena itu kita harus yakin bahwa Sumatera Utara dapat menyamai Bali dan dapat diandalkan ke pentas internasional, karena lokasi Sumatera Utara berdekatan dengan tiga negara, yakni Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Ketertinggalan yang dirasakan selama ini terkait dengan minimnya sarana, prasarana pendukung dan sumber daya manusianya. Dapat kita lihat bahwa di Bandara Polonia Medan, Pelabuhan Belawan yang merupakan Gerbang pintu masuknya para turis asing, tak tertutup kemungkinan minta para wisatawan yang ingin berkunjung ke Sumatera Utara begitu besar, akan tetapi, strategi promosinya terkesan masih kurang, sehingga kadang kadang sering membuat wisatawan kehilangan gairah untuk datang ke sumatera utara.

Tempat - tempat yang dapat di kunjungi :
- Danau Toba
- Berastagi
- Prapat
- Tomok
- Medan dan masih banyak lagi.


Kunjungan Wisata (1)

WISATA SASAK LOMBOK
PERJALANAN KE LOMBOk SELATAN
Perjalanan ini akan memakan watu 8 jam. Di perjalanan ini anda akan di ajak untuk mempelajari dan mengenal kebudayaan dan tradisi yang ada di Lombok, tempat-temapat yang akan di kunjungi diantaranya :

KEBUN ROEK, pasar tradisional, disini anda bisa melihat keseharian orang Lombok membeli beragai kebutuhan sehari-hari mereka.

BANYUMULEK,sentra pembuat gerabah, disi anda bisa melihat proses pembuatan gerabah. anda juga bisa membeli berbagai macam gerabah untuk oleh-oleh dan bisa anda jadikan dekorasi untuk rumah.

SUKARARA, Sentra kain tenun. Kain songket ikat merupakan salah satu khas yang ada di lombok, dan sukarara adalah salah satu sentra pembuatannya, selain kain songket ada berbagai motif lain yang sangat bagus untuk di jadikan dekorasi rumah.


SADE, jauh dari kehidupan kota, masyarakat di perkampungan sade masih memepertahankan gaya hidup dan tradisi hidup yang sangat primitif. di perkampungan ini anda bisa melihat kehidupan dan budaya penduduk asli lombok.

PANTAI KUTA, hamparan pantai dengan pasir putih dan panorama yang indah menjadikan pantai kuta salah satu obyek wisata andalan di pulau lombok, baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pantai kuta oleh masyarakat lokal juga di kenal dengan nama pantai "putri mandalika", oleh karena setip tahun di pantai kuta di adakan upacara "bau nyale" (menangkap cacing laut) yang oleh masyarakat setempat "nyale" (cacing laut) merupakan penjelmaan dari putri mandalika. yang jatuh pada bulan ke X dalam penghitungan masyarakat lokal tapatnya bulan (februari-maret)

TANJUNG A’AN, Tidak jauh dar pantai kuta anda juga bisa melihat keindahan pantai yang tidak kalah menarik dengan pantai kuta.

BATU BOLONG, di perjalanan menuju hotel anda akan diajak melihat pura batu bolong yang berdiri persis di bibir pantai batu bolong. dari pura batu bolomg anda bisa melihat matahari tengelam persis dari balik gunung agung yang ada di bali.
(sumber : www.alamlombok.com)

02 June, 2008

Mengubah sampah Menjadi Uang

Bungkus Permen Jadi Suvenir, Siap Terima Pesanan

Ketika Sampah yang Jorok Disulap Jadi Duit (bagian-3)

Selain diolah menjadi pupuk kompos, sampah rumah tangga juga bisa dijadikan duit. Jadi tidak perlu merasa terlalu jijik dengan sampah. Berikut tulisan bersambung upaya warga Kota Beriman mengolah sampah jadi duit.
////////MAULIANA NOOR\\\\\\\\\\
Siapa bilang sampah harus selalu dibuang dan disingkirkan jauh-jauh. Ternyata tumpukan sampah dapat berubah menjadi barang berguna dengan desain unik dan cantik. Tentunya diperlukan kepedulian dan kreatifitas yang tinggi untuk menjadikan sampah dapat digunakan kembali.
Hal ini dibuktikan oleh Tim Penggerak PKK RT 41 kelurahan Gunung Samarinda Balikpapan Utara yang memanfaatkan beberapa barang bekas non organik seperti bungkus permen dan botol minum ukuran 1 liter menjadi barang-barang yang dapat menghasilkan duit. Barang-barang tersebut diantaranya bingkai foto, vas bunga, gantungan berbentuk rambutan dan tidak luput dari galon minum dijadikan pot-pot tanaman hias yang dijejer apik di halaman rumah warga.
Salah seorang anggota PKK RT 41 Gunung Samarinda, Tias mengatakan barang-barang kerajinan itu berasal dari hasil mengumpulkan bungkus-bungkus permen dan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi. “Kreativitas memanfaatkan barang-barang bekas tersebut mulai dilakukan sejak duduk di sekolah dasar, dan adanya program pemerintah kota (pemkot) Clean, Green and Healthy (CGH) dalam mengelola limbah, membangkitkan kreativitas yang sudah lama terpendam,” ujar wanita berjilbab ini menjawab Post Metro, Rabu (2/3).
Berbagai kreasi dari bungkus permen dan limbah non organik yang tidak dipergunakan lagi, dibuat secara kreatif oleh para tim penggerak PKK yang terdiri dari Arni, Tris Astuti, Tias dan para kader lainnya. Ide untuk membuat barang-barang berguna dari sampah ini muncul dari kehidupan sehari-hari.
”Ini sampah yang kita kumpulkan dari lingkungan setempat, namun sejauh ini, barang-barang yang dihasilkan belum diperjualbelikan secara luas sifatnya hanya berupa suvenir yang dipergunakan untuk warga,” timpal Ketua PKK RT 41 Gunung Samarinda, Arni.
Masih kata dia, selain sampah non organik, PKK juga melakukan pengelolaan sampah-sampah organik untuk disulap menjadi pupuk kompos. “Hasil dari pengelolaan sampah organik tersebut, dipergunakan untuk tanaman hias warga,” imbuhnya seraya menyebutkan pengelolaan sampah organik sebelumnya dilakukan pemilahan sampah dan mencincang kecil-kecil sisa-sisa sayuran.
Diakui Tias dalam menciptakan barang-barang kreativ tersebut tidak mengalami kendala. “Kemungkinan kendalanya hanya faktor waktu, ya, maklulah kita adalah para ibu rumah tangga, sehingga menciptakan barang-barang kerajinan harus menyesuaikan waktu yang tepat,” ungkap dia.
Ketika disinggung oleh wartawan, jika barang-barang kerajinan tersebut mencuri hati orang yang melihatnya dan mengajukan pesanan, sanggup atau tidak. Arni pun mengatakan dengan nada penuh semangat akan mengkordinasikannya kepada para tim pengerak PKK lainnya. “Kenapa nggak dilakukan kalau ada pesanan, nanti kita akan mengerjakannya dengan gotong royong,” tandasnya dengan gelak tawa.
Sementara itu, Lurah Gunung Samarinda Abi Darda ketika ditemui Post Metro,menanggapi kreativitas warganya cukup membanggakan, pasalnya RT 41 merupakan salah satu pilot project atau proyek percontohan Kelurahan Gunung Samarinda dan peraih juara tiga dalam lomba Administrasi tingkat kota pada tahun 2007 lalu. “Cukup bangga juga, sehingga pihak kelurahan akan terus mendukung kreativitas warga tersebut,” katanya yang menyebutkan selain RT 41, RT 33 warganya juga memiliki kreativitas dalam mendaur ulang limbah rumah tangga.
Nah, dalam mendukung kegiatan positif tersebut, pihak kelurahan berencana akan membantu menyalurkan hasil kerajinan para warga tersebut. “Sampai saat ini belum, namun Insya Allah, jika hasil kerajinan tersebut berkembang, mengapa tidak rencana penyalurah akan dilakukan,” ujarnya.
(tulisan hasil copy dari :http://www.metrobalikpapan.co.id
Berita Metro Kota Kamis, 3 April 2008)

Metode Pengolahan Sampah

Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah mencakup juga sub system pemrosesan dan pengolahan sampah, yang perlu dikembangkan secara bertahap langsung sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi, sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan antar sub-sistem, baik dalam pengoperasian maupun pembiayaannya. Untuk memperoleh “economies of scale” dari sinkronisasi sub system yang lain, maka dalam perencanaan dan implementasinya, berbagai upaya terkait dengan upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam pembiyaan dan operasionalnya harus menjadi prioritas utama.
Sebagaimana dibahas, pola pengelolaan persampahan yang selama ini dilaksanakan di Indonesia, hendaknya dikembangkan dengan memasukan pilihan pemrosesan dan pengolahan untuk menjadikan sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan, baik di tingkat kawasan mapun di TPA sebagaimana terlihat dalam gambar 8.1, sehingga sampah yang akan di urug ke dalam tanah di minimalkan.
Paradigma baru yang ditopang oleh sumber daya manusia, peran serta masyarakat, visi kewiraushaan, kemampuan manajemen operasional, modal investasi dan dipicu oleh perkembangan teknologi telah mengubah pola pandang banyak pihak terhadap sampah. Dengan melihat karakteristik dan komposisinya, sampah berpotensi memberikan nilai ekonomi, misalnya bila diolah menjadi bahan kompos dan bahan daur ulang. Namun potensi nilai ekonomi ini hendaknya harus dilihat secara proposional dan lebih mengedepankan prinsip agar system yang dipilih dapat berkesinambungan. Dilihat dari komposisi sampah, maka sebagian besar sampah kota di Indonesia adalah tergolong sampah hayati, atau secara umum dikenal sebagai sampah organic. Sampah yang tergolong hayati ini untuk kota-kota besar bias mencapai 70% dari total sampah, dan sekitar 28% adalah sampah non hayati yang menjadi obyek aktivitas pemulung yang cukup professional, mulai dari sumber sampah sampai ke TPA. Sisanya sekitar 2% tergolong lain-lain seperti B3 yang perlu dikelola tersendiri. Jenis sampah dengan persentase organic yang tinggi sangat cocok diolah menjadi kompos, sumber gasbio dan sejenisnya. Sedang komponen anorganik mempunyai potensi sebagai bahan daur ulang yang juga cukup potensial seperti plastic, kertas, logam/kaleng, kaca, karet. Berdasarkan kenyataannya tersebut, akan lebih baik bila pengurangan jumlah sampah dilakukan melalui proses pengolahan sampah yang terpadu.
POLA pengelolaan sampah terpadu secara konseptual dapat digambarkan seperti skema pada gambar 8.2 berikut.
Pembangunan system persampahan yang lengkap dan dikelola secara terpadu, selain memerlukan modal investasi awal yang cukup besar, juga memerlukan kemampuan manajemen operasional yang baik. Untuk mewujudkan maksud tersebut dapat dijalin hubungan kerjasama antar daerah dan atau bermitra usaha dengan sector swasta yang potensial dan berpengalaman. Kerjasama kemitraan dapat mempercepat proses penyediaan sarana dan prasarana dengan cakupan pelayanan yang lebih luas dan peningkatan dalam mutu pelayanannya. Sistem pengelolaan yang dikembangkan harus sensitive dan akomodatif terhadap aspek komposisi dan karakteristik sampah dan kecenderungan perubahannya di masa mendatang. Sistem pengelolaan sampah harus disesuaikan dengan pergeseran nilai sampah (waste shifting values) yang selama ini dianggap sebagai bahan buangan yang tidak bermanfaat, bergeser nilainya dengan bahan-bahan bernilai bila diolah menjadi kompos dan bahan daur ulang dan daur pakai.
Teknik-teknik pemrosesan dan pengolahan sampah yang secara luas diterapkan di lapangan, khususnya di negara industri antara lain adalah:
- Pemilahan sampah, baik secara manual maupun secara mekanis berdasarkan jenisnya.- Pemadatan sampah (baling)- Pemotongan sampah- Pengomposan sampah baik dengan cara konvensional maupun dengan rekayasa- Pemrosesan sampah sebagai sumber gas-bo- Pembakaran dalam Insenerator, dengan pilihan pemanfaatan enersi panas
Sekitar tahun 1980-an Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) ITB memperkenalkan konsep Kawasan Industri Sampah (KIS) pada tingkat kawasan dengan sasaran meminimalkan sampah yang akan diangkut ke TPA sebanyak mungkin, dengan melibatkan swadaya masyarakat dalam daur-ulang sampah. Konsep sejenis sudah dikembangkan di Jakarta yaitu Usaha Daur Ulang dan Produksi Kompos (UDPK) yang dimulai sekitar tahun 1991. Seperti halnya Konsep KIS dari PPLH-ITB, maka konsep UDPK ini didasarkan atas community based development, yang merubah pendekatan pengelolaan sampah perkotaan dari fungsi pelayanan kepada fungsi produksi yang ekonomis dan menciptakan lapangan kerja sector informal. Namun dari 13 unit UDPK yang dikembangkan, menurut informasi tidak lebih dari 3 unit pada tahun 2001 yang masih beroperasi. Konsep ini tidak berjalan lancer karena membutuhkan kesiapan semua pihak untuk merubah cara fakir dan cara pandang dalam penanganan sampah, termasuk cara pandang pengelola kota setempat. Konsep sejenis juga diperkenalkan oleh BPPT dengan zero-waste nya (9). Secara teknis keberhasilan cara-cara tersebut banyak tergantung pada bagaimana memilah dan memisahkan sampah sedini mungkin, yaitu dimulai dari wadah penghasil sampah di rumah yang telah dipisah, gerobah sampah yang secara terpisah mengangkut sampah sejenis serta truk sampah yang akan mengangkut sampah sejenis atau bergantian menuju tempat pemrosesan. Tanpa upaya ini tersebut dinilai kurang begitu efisien.
Melihat komposisi sampah di Indonesia yang sebagian adalah sisa-sisa makanan, khususnya sampah dapur, maka sampah sejenis ini akan cepat membusuk, atau tergradasi oleh mikroorganisme yang berlimpah di ala mini. Cara inilah yang sebetulnya dikembangkan oleh manusia dalam bentuk pengomposan atau biogasifikasi. Di Indonesia, dengan kondisi kelembaban dan temperature udara yang relative tinggi, maka kecepatan mikroorganisme dalam “memakan” sampah yang bersifat hayati ini akan lebih cepat pula. Pengomposan merupakan salah satu teknik pengolahan limbah organic (hayati) yang mudah membusuk. Kompos dapat disebut berkualitas baik bila mempunyai karakteristik sebagai humus dan bebas dari bakteri pathogen serta tidak berbau yang tidak enak. Sampah yang telah membusuk di sebuah timbunan sampah misalnya di landfill sebetulnya adalah kompos anaerob yang dapat dimanfaatkan pada pasca operasi. Alasan utama kegagalan pengomposan selama ini adalah pemasaran (9).
Aktivitas daur-ulang sampah dapat dimulai dari rumah-rumah, misalnya penggunaan komposter individual. Cara ini diperkenalkan dan telah diuji coba oleh LitBang Pemukiman PU beberapa tahun yang lalu. Dengan volume container sekitar 60 Liter, ternyata sampah dapur khususnya sisa-sisa makanan, akan dapat ditahan di alat ini dapat menerima sampah dari sebuah keluarga selama lebih dari 6 Bulan sebelum penuh. Setelah penuh, yang dihasilkan adalah kompos yang perlu penanganan lebih lanjut. Samaph jugaa merupakan sumber biomas sebagai pakan ternak atau sebagai pakan cacaing. Khususnya untuk pakan cacing, jenis sampah yang cocok adalah sampah hayati, khususnya sampah yang berasal dari dapur. Dalam skala kotaa, dimana system pengumpulan dan pengangkutan sampah masih tercampur, maka upya ini sulit untuk tercapai baik. Dari upaya ini akan dihasilkan vermin-kompos yang berasal dari casting-nya serta bioamassa cacing yang kaya akan protein untuk makanan ternakserta kegunaan lainnya(9).
Sampah yang terbuang, sebetulnya menyimpan enersi yang dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan enersi sampah dapat dilakukan dengan cara:a. Menangkap gasbio hasil proses degradasi secara anaerobic pada reactor (digestor)b. Menangkap gas bio yang terbentuk dari sebuah landfillc. Menangkap panas yang keluar akibat pembakaran, misalnya melalui insinerasi.
Sumber:DIKTAT KULIAH TL-3150/ITB
Oleh:Prof. Enri DamanhuriDR. TRI Padmi
(tulisan ini murni hasil copy dari :http://tsabitah.wordpress.com/)

01 June, 2008

HARTA TAK TERNILAI

Mengenal budaya Indonesia.

Kita tahu bahwa negara kita memiliki tempat wisata yang sangat banyak. Obyek wisata dari ujung barat sampai ujung timur kepulauan Indinesia merupakan harta kekayaan yang tak ternilai. Maka belum lama ini diselenggarakan pameran Gebyar Wisata Nusantara (GWN) 2008 di Gedung Balai Kartini Expo Center Jakarta, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Lebih dari 200 obyek wisata unggulan daerah mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata religi, wisata agro, paket-wisata dosmestik, produk cendera mata, ditampilkan. Acara ini merupakan kegiatan dalam menyukseskan Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang menargetkan 7 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan perolehan devisa sebesar US$ 6,7 miliar dan 118 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dengan pengeluaran Rp 90 triliun. "Di pameran ini pengunjung akan menemukan tempat berlibur yang lain dari biasanya dan hanya ada di Indonesia," kata Syukur Saka, Ketua Penyelenggara Pameran dari PT Wahyu Promo Citra bekerjasama dengan Depbudpar di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan ini sejumlah Pemda berkesempatan mempromosikan wisata ungulan daerahnya, seperti: petualangan menantang di Pulau Guraiji, Maluku Utara, surga nyata bawah laut di Pusat Segitiga Karang Dunia di Wakatobi, Sultra, panorama wisata bawah air dan pantai bebatuan yang menakjubkan di Kepulauan Bangka Belitung, pesona wisata Kalimantan Timur, perjalanan wisata tak terlupakan ke Serambi Mekah NAD, penjelajahan menggetarkan hati di Gunung Palung dan Danau Sentarum (Kalbar), dan peluang investasi pariwisata Daerah Maluku. Festival Seni dan Budaya NusantaraUntuk meningkatkan rasa cinta tanah air, bersamaan dengan pameran digelar pula festival seni dan budaya nusantara yang berlangsung setiap hari di panggung acara berupa tari daerah dan peragaan busana pengantin daerah. Tarian yang ditampilkan antara lain; tari wadian (Barito Selatan), tari Gading Alit (Jatim), Ratoh Duek, Rapai Geleng (Aceh Besar), Jagalili, Tayub (DI Yogyakarta), Molidadu (Bone Bolango), Tapag (Sumenep), dan Pesisiran (Jateng).Ada pula peragaan busana pengantin daerah antara lain Jawa Timur, Sibolga, Malang, Aceh Besar, Kutai Kartanegara, Padang, Papua Barat, Jawa Tengah, Sumenep, Wakatobi dan Simeule.
(sumber : Kompas, 29 Mei 2008)

31 May, 2008

Hari Lingkungan Hidup 2008

Status Lingkungan Masih Buruk Tapi tidak Memburuk

Hal ini dikatakan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, dalam sebuah jumpa pers menyambut Hari Lingkungan Hidup 2008, di Jakarta, hari Jumat kemarin.Di atakan bahwa status lingkungan hidup Indonesia saat ini memang masih buruk tapi tidak jauh memburuk dibandingkan sebelumnya."Status lingkungan hidup kita memang masih buruk, tapi saya bisa katakan kondisinya tidak memburuk lagi sekarang. 'Pembusukan' yang terjadi selama ini sudah mulai dipahami dan disikapi secara positif," kata Rachmat Witoelar.Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat kesadaran publik terhadap isu lingkungan hidup sudah membaik. "Orang yang sadar lingkungan semakin banyak, para pelaku pembalakan hutan mulai dimusuhi, dan daur ulang mulai banyak dipraktikkan di banyak tempat," katanya.Menurut Rachmat, saat ini masih sangat banyak perilaku manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan dan hal tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar berupa bencana alam dan kerusakan ekologi."Itu sebabnya mengapa tahun ini peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia mengambil tema nasional 'Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran'," ujar Rachmat.Tema itu, lanjutnya, merupakan pengakuan tidak langsung bahwa selama ini banyak perilaku masyarakat Indonesia yang buruk seperti membuang sampah sembarangan dan tidak hemat energi."Semua perilaku buruk itu harus diubah, walaupun hanya merupakan perubahan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya," kata dia.Ketika ditanya tentang kondisi kerusakan hutan di Indonesia, Rachmat menjelaskan, secara hitung-hitungan bersih Indonesia masih lebih banyak menanam pohon ketimbang menebang pohon."Rasio pohon kita masih surplus. Jumlah pohon yang ditanam masih lebih banyak daripada jumlah pohon yang ditebang," katanya.Rachmat mengatakan, pemerintah Indonesia menargetkan penanaman pohon dalam setahunnya mencapai 400 juta batang, dan sejauh ini sudah tercapai 100 juta pohon yang ditanam."Saya sangat senang dengan pencapaian ini, saya juga sangat senang karena LSM kita sangat kuat mengadvokasi hal ini sehingga jumlah pohon yang ditanam di Indonesia melebihi jumlah pohon yang ditebang," katanya.
(sumber : dimuat di harian Republika, Jumat, 30 Mei 2008)

30 May, 2008

Pisahkan "aku"

Habis manis sepah dibuang !
Demikian yang dilakukan banyak orang terhadapku. Selagi masih diperlukan "aku" di perhatikan, tetapi setelah isinya habis dinikmati langsung lempar sana - lempar sini. Aduh kasihan nian aku ini. Aku kadang tampil beda. Suatu ketika kemasan botol mungil, suatu ketika pula botol besar. Ah... bisa juga lho aku berupa plastik yang warna-warni, kadang daun, kadang apalagi yaaaa ?
Hai para saudara jika aku sudah selesai dipakai, tolong aku ini di rumahkan yang sesuai. Jangan dicampur aduk dengan berbagai jenis barang, rasanya tidak nyaman. Jika aku di rumahkan dengan tepat aku akan mengucapkan banyak terima kasih kepadamu. Jika aku berupa botol jangan campur aku dengan plastik, dan jika aku daun jangan paksa aku campur serumah dengan kaca. Tolong pisahkan aku menurut jenisku.
Maka di rumah, di sekolah, di kantor, dan di manapun tolong siapkan :
  1. Tempat sampah khusus plastik
  2. Tempat sampah khusus botol
  3. Tempat sampah khusus kertas
  4. Tempat sampah khusus botol plastik
  5. Tempat sampah khusus botol kaca
Nah...... jika sudah demikian maka Anda layak dapat penghargaan, sebagai : tokoh ramah lingkungan. Rumahmu, sekolahmu, kantormu akan di kenang orang sepanjang jaman sebagai bahwa tempat yang bersih, peduli dengan sampah

Bagaimana Pulau Tikus Mendapat Namanya ?

Pada tahun 1780 sebuah kapal Jepang terdampar di pulau vulkanik kecil dan kosong di Kepulauan Aleutian. Seperti kebanyakan kapal pada masa itu, kapal itu dipenuhi tikus norwegia, yakni jenis tikus biasa yang mengisi seluruh belahan bumi. Tikus-tikus itu turun ke darat untuk menemui "surga tikus" dan akhirnya memberi pulau tersebut nama itu. Nama itu diberikan seorang kapten kapal asal Rusia pada sekitar tahun 1800.
Tikus yang berkembang biak cepat itu memakan telur dan anak burung-burung laut, bahkan burung-burung laut dewasa. Hama dari kapal karam itu membentuk permukaan pulau yang menjadi sekumpulan liang dan jalur yang dipenuhi kotoran tikus.
Pada tahun 1800 burung laut dan burung penyanyi sudah hilang dari pulau itu, begiti juga tanaman asli pulau itu. Serbuan yang sama oleh tikus pada ratusan pulau terpencil di penjuru bumi dituduh sebagai penyebab punahnya separuh burung laut dan reptil sejak tahun 1600-an.
Pada tahun 2007 Fish and Wildlife Sservice Pemerintah Amerika Serikat yang mengelola kawasan lindung perairan Laut Alaska, termasuk di dalamnya Pulau Tikus, mulai merencanakan membasmi si penyelundup itu. Prigram yang sama di lebih dari 250 pulau di seluruh dunia telah memungkinkan terjadinya pemulihan dramatis populasi burung dan tumbuhan asli.
Untuk membantu pulau-pulau yang sudah dipulihkan tetap bebas dari tikus, lembaga-lembaga resmi mengeluarkan atiran antitikus kepada pelabuhan dan kapal-kapal yang melaluio perairan di sekitar pulau-pulau itu.
(sumber : Geoweek, Kompas 25 Mei 2008)

1001 Keuntungan

Kalau kita berjalan ke daerah pegunungan, atau perbukitan, atau pedesaan kita masih merasakan bahwa Indonesia sungguh daerah agraris, kaya akan aneka jenis tanaman, tumbuhan, pepohonan. Tapi kalau kita mengadakan perjalanan dan mengalami kebisingan suara kendaraan, jengkel karena kemacetan, pengap bau knalpot, menghirup asap rokok orang disebelah kita, sungguh betapa ironis bahwa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang patut dibanggakan, tetapi disuguhi kegersangan alam. Alangkah bagus kalau kita bisa berbuat sesuatu untuk menunjukkan identitas Indonesia yang "kaya" sumber daya alamnya.
Pertanyaan kecil untuk direnungkan : Bisa berbuat apa saya dengan itu semua ? Bisakah kita membuat suasana lingkungan rumah tempat tinggal semakin asri dengan aneka jenis tanaman. Banyak keuntungan yang kita peroleh dengan hal yang demikian, antara lain :
  1. meminimalkan gas karbon dioksida (CO2), yang keluar dari asap kendaraan,
  2. menyerap debu jalanan yang dapat mengganggu pernapasan
  3. suasana hijau dedaunan menambah keasrian lingkungan
  4. semakin banyak tanaman akan mengundang persahabatan dengan kicauan burung-burung

Disamping itu berpengaruh terhadap perkembangan diri, seperti :

  1. Meminimalkan rasa malas dalam diri, apa sebab ? Begitu keluar dari rumah, kita akan berinisiatif merawat tanaman yang ada.
  2. Mengembangkan ide dan gagasan untuk semakin menambah perbendaharaan jenis tanaman.
  3. mengalihkan terbuangnya limbah : air dapat untuk menyiram, kaleng, dan botol dapat dijadikan pot atau vas.

Adakah gerak hati Anda, menumbuhkan budaya :ramah lingkungan ?